
PELEIHARI, shalokalindonesia.com- Asap dan bara api meluluhlantakkan Rumah Qur’an Ar Raudhah di Jalan Matah RT 06 RW 02, menyisakan duka mendalam bagi ratusan santri.
Kebakaran hebat yang terjadi beberapa hari lalu menghanguskan ruang belajar yang selama ini menjadi tempat anak-anak menimba ilmu Al-Qur’an.
Bangunan utama yang terbakar merupakan rumah wakaf milik Hj Nisa, yang telah digunakan selama dua tahun terakhir untuk kegiatan mengaji.
Kepala Rumah Qur’an, Ustadzah Laila Hairunnisa, menyebutkan ada delapan ruang kelas dengan sekitar 150 santri yang terdampak.
Meski rumah sebelah yang masih utuh kini digunakan sementara, keseluruhan jumlah santri mencapai 200 orang.
“Untuk saat ini, kegiatan belajar kami liburkan selama satu minggu. Kami sedang berupaya membangun kembali. Beberapa santri sudah mulai belajar secara daring,” tutur Ustadzah Laila saat ditemui di lokasi, Rabu (23/4/2025).
Ia berharap ada bantuan dari para dermawan dan perhatian dari pemerintah daerah agar Rumah Qur’an Ar Raudhah bisa bangkit kembali dan terus menjadi tempat tumbuhnya generasi cinta Al-Qur’an.
“Kami butuh percepatan pembangunan. Anak-anak sangat antusias belajar, mereka mengaji siang dan sore. Semoga Allah gerakkan hati banyak pihak untuk membantu,” harapnya.
Ustadzah Laila menambahkan, saat kejadian bangunan dalam keadaan kosong karena hari libur belajar, sehingga tidak ada korban jiwa. Api diketahui pertama kali oleh anak Hj Nisa dari rumah sebelah.
Meski musibah ini menyisakan luka, semangat untuk mendidik anak-anak agar mencintai Al-Qur’an tak akan padam. Rumah Qur’an Ar Raudhah kini menanti kepedulian semua pihak untuk kembali berdiri, demi masa depan generasi Qurani. (mus)