KOTABARU, shalokalindonesia.com- yubsPemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) menggelar Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kotabaru Tahun 2025, kamis (8/5) bertempat di Ballroom Hotel Grand Surya Kotabaru .

Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Kotabaru Syairi Mukhlis, S.Sos yang juga sebagai Ketua Tim Pencegahan dan Penuruan Stunting (TPPS) Kabupaten Kotabaru, turut berhadir Ketua TP-PKK Kabupaten Kotabaru, Forkopimda Kotabaru, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kotabaru, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel, Kepala Badan Pusat Statistik, Kepala SKPD kabupaten Kotabaru, Seluruh Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kotabaru yang berhadir, Seluruh Camat Se-Kabupaten Kotabaru, Koordinator Penyuluh KB se Kabupaten Kotabaru, dan seluruh Undangan yang berhadir.

“ Saya sampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Tim Percepatan Kabupaten Kotabaru Kegiatan, dan peserta yang bergabung dalam acara ini. Saya berharap melalui acara ini, rasa semangat dalam diri kita dan kompak bersatu untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kotabaru” Ucap Wakil Bupati Kotabaru Syairi Mukhlis dalam Sambutannya.

Ia juga menjelaskan Pada saat ini Prevalensi Stunting di Kabupaten Kotabaru sebesar 20,1 % dari Target Tahun 2024 sebesar 14 % dari Presiden Joko Widodo,sedangkan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pada Tahun 2025 sebesar 18,8%, pada Tahun 2029 sebesar 14,4 % , pada Tahun 2034 sebesar 10%,pada Tahun 2039 sebesar 7,1 % sedangkan pasa Tahun 2045 sebesar 5%.

“ Saya optimis target ditahun 2025 ini tercapai mengingat dengan tim yang dibentuk hari ini akan solid dalam menurunkan angka stunting di kotabaru, saya harap tim bekerja lebih cepat dalam menyiapkan data kedepan untuk berkoordinasi dengan lintas sectoral” jelas syairi.

Ia juga menekankan, pentingnya penyelesaian stunting ini bukan hanya pemberian makanan Bergizi, tetapi juga harus memikirkan jangka Panjang seperti pemberian
kemiskinan Masyarakat kotabaru.

Sementara itu, kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB) melalui sekertarisnya Mansyah, SKM, MM mengatakan dalam laporannya tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk mengatahui arah kebijakan, program kegiatan dalam percepatan penurunan stunting di kotabaru tahun 2025-2029, Penajaman sasaran pada ibu hamil,ibu nifas, dll pada data keluarga bresiko stunting, data EePGM serta data sectoral yang akurat, akuntabel dan konevergensi.

Kemudian ia juga menambahkan, pentingnya Analisa situasi pada kecamatan dan desa se kabupaten kotabaru dalam permasalahan yang Tengah di hadapi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait, Pelaksanaan aksi konvergensi oleh Kepala Bapperida, Program Gerakan Orang Tua asuh Cegah stunting ( GETTING) oleh Kepala Perwalian BKKBN perwakilan provinsi Klasel, Indeks Khusus penanganan stunting oleh Oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Kemudian hasil survey terkait Pravelensi Stunting Tahun 2024 oleh kepala Dinas Kesehatan, serta Pemanfaatan data Keluarga Bresiko stunting dalam upaya percepatan penurunan stunting oleh Kepala Dinas PPPAPPKB Kabupaten Kotabaru .

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *