BANJARMASIN, shalokalindonesia.com– Mahasiswa dari Dewan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (DEMA FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari menggelar aksi peringatan September Hitam di bawah jembatan Fly Over, Jalan A. Yani Km 4,5, Banjarmasin, Rabu (18/9/2024) .

Sekitar 60 orang turut serta dalam aksi yang dipimpin oleh Husein Fahrezi, Ketua Umum DEMA FEBI,

Aksi ini bertujuan untuk mengenang berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di bulan September serta mengingatkan pemerintah akan janji mereka untuk menyelesaikan kasus-kasus tersebut.

Para peserta aksi membawa berbagai spanduk dan pamflet dengan pesan-pesan kritis, seperti “Negara Berdosa Gagal Menuntaskan Kasus HAM” dan “Menagih Janji Jokowi soal Penuntasan Kasus HAM”.

Massa berkumpul di kampus UIN Antasari pukul 16.00 WITA, kemudian melakukan long march menuju lokasi aksi. Di bawah jembatan Fly Over, mereka menyampaikan orasi yang menyoroti sejumlah pelanggaran HAM yang belum diselesaikan, terutama yang terjadi di bulan September.

Orasi tersebut juga menekankan bahwa September Hitam tidak hanya merupakan peristiwa masa lalu, tetapi cerminan dari ketidakadilan yang terus dirasakan oleh keluarga korban. Para peserta juga mengkritik lambannya langkah pemerintah dalam menyelesaikan berbagai kasus HAM dan mengingatkan bahwa permasalahan ini masih relevan hingga kini. Mereka juga menyoroti kasus dugaan penyimpangan yang dilakukan Kadisdikbud Kalimantan Selatan, yang dianggap tak kunjung ditindaklanjuti oleh pemerintah.

“Kami akan terus mengawal kasus ini, agar permasalahan di pendidikan Kalsel tidak dianggap sepele dan dibiarkan tanpa solusi,” tegas Husein Fahrezi.

Aksi Damai dan Simbol Penaburan Bunga
Puncak kegiatan ini terjadi pada pukul 17.33 WITA, ketika para peserta menabur bunga sebagai penghormatan bagi para korban pelanggaran HAM yang tewas dalam memperjuangkan kebenaran.

Penaburan bunga tersebut juga menjadi simbol bahwa perjuangan untuk menegakkan keadilan masih belum selesai.

Aksi ini berlangsung dengan tertib dan damai hingga berakhir pada pukul 17.40 WITA. Pesan yang diusung dalam aksi ini jelas: pelanggaran HAM di Indonesia masih menjadi PR besar, dan tuntutan masyarakat akan keadilan tak akan berhenti.

“Pemerintah harus bertanggung jawab. Kasus-kasus September Hitam tidak boleh terus dibiarkan tanpa penyelesaian,” kata salah seorang peserta aksi. (shalokalindonesia.com/rizky)

Editor: Nanang

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *