KOTIM, shalokalindonesia.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, terus berupaya untuk meminimalkan potensi terjadinya genangan air dalam Kota Sampit dengan melakukan kegiatan normalisasi atau pengerukan sungai dan drainase.

Kepala Dinas terkait, Mentana Dhinar Tistama, menyebutkan sesuai arahan Bupati Kotim pihaknya berkoordinasi dengan aparat setempat, seperti camat, lurah dan tokoh masyarakat untuk membantu upaya pengendalian genangan air ini.

“Kami melibatkan pihak terkait dan tokoh masyarakat karena upaya pengerukan sungai dan drainase ini masih terkendala dengan banyaknya bangunan warga yang berdiri di sekitar bantaran sungai,” kata Mentana, Sabtu (13/01/2024).

Selain itu, ia juga mengajak warga masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai atau drainase, karena aliran air yang tersumbat akan membuat terjadinya genangan.

“Kedepan kami akan membangun tabat atau pintu air di Sungai Baamang untuk mengurangi dampak genangan air, lokasinya direncanakan di sekitar Jalan Pramuka Sampit,” pungkasnya.

Sementara itu, Lurah Sawahan, Kecamatan MB.Ketapang, Abdul Khalik mengaku siap membantu untuk melakukan sosialisasi kepada warga, meskipun hal itu perlu dilakukan secara bertahap.

“Kelurahan Sawahan merupakan salah satu kawasan dalam kota yang rawan terdampak genangan, apalagi saat musim hujan tiba seperti saat ini,” ungkapnya.

(Tommy Barito)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *