KOTIM, shalokalindonesia.com – Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit Muriansyah, menjadi narasumber pada kegiatan rapat kerja teknis (Rakernis) Polair Polda Kalteng, Senin (4/03/2024).

“Materi yang kami sampaikan adalah tentang tusi BKSDA Kalteng, jenis satwa liar yang dilindungi oleh UU, UU konservasi dan mitigasi konflik antara buaya dan manusia yang terjadi di Sungai Mentaya,” kata Muriansyah.

Ia menyebutkan, usai Rakernis pihaknya melakukan pemasangan 2 buah spanduk imbauan terkait buaya.

“Kami melakukan pemasangan spanduk di tepi Sungai Mentaya, wilayah Desa Bengkoang Makmur, dekat Mako Polair Polda Kalteng dengan dibantu oleh 2 orang personil Polair dan disaksikan warga,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, selain melakukan pemasangan spanduk petugas juga memberikan pengarahan pada warga setempat agar selalu berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di pinggir sungai.

“Kepada warga kami menyampaikan terkait 3 hal yang menjadi penyebab buaya mendekati areal pemukiman,” ucapnya.

“Selanjutnya kami juga melakukan pemasangan spanduk di Sungai Mentawa, yang merupakan anak Sungai Mentaya, di wilayah Kelurahan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, dengan dibantu 2 orang personil Manggala Agni, dan disaksikan oleh para santri dari Panti Asuhan Putra Borneo, karena lokasinya berada tepat disamping panti. Di lokasi tersebut kami juga memberikan pengarahan pada para santri,” tandasnya.

(Tommy Barito)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *