BALANGAN, shalokalindonesia.com – Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Balangan, Wahid Noor Fajeri, mengingatkan pentingnya langkah preventif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan calon pengantin (catin).

Hal ini disampaikan dalam Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Rencana Pelaksanaan Tes Urine bagi calon pengantin yang digelar melalui Zoom Meeting pada Rabu (18/12/2024), sebagai tindak lanjut dari kerjasama antara Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Selatan.

Wahid menyatakan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk memastikan bahwa calon pengantin bebas dari narkoba, sehingga dapat membangun keluarga yang sehat dan generasi yang bebas dari dampak negatif narkoba.

“Tes urine dirancang sebagai langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba bagi calon pengantin dan keturunannya di masa depan,” ungkap Wahid.

Namun, Wahid juga mengakui bahwa implementasi program ini menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait biaya tes urine yang cukup tinggi, yakni Rp300 ribu per orang.

Biaya ini, menurutnya, dapat membebani calon pengantin, khususnya yang menikah di KUA, karena biaya tersebut belum termasuk dalam anggaran yang sudah digratiskan. Jika biaya tambahan ini diterapkan, Wahid khawatir calon pengantin akan memilih menikah di luar KUA.

Untuk itu, Wahid berharap pemerintah daerah dapat menyediakan anggaran untuk menanggung biaya tes urine atau BNN dapat menyediakan alat tes dengan harga yang lebih terjangkau namun tetap memenuhi standar.

“Penting bagi pemerintah untuk membantu masyarakat dengan memberikan subsidi agar program ini tidak memberatkan mereka,” tambahnya.

Meskipun tes urine belum menjadi syarat wajib untuk menikah, Wahid menegaskan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya narkoba.

Program ini bertujuan untuk membangun kesadaran di kalangan calon pengantin, yang nantinya diharapkan bisa mengurangi penyalahgunaan narkoba di masyarakat.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa ini bukan sekadar aturan tambahan, tetapi langkah penting untuk melindungi generasi mendatang,” ujarnya.

Ke depan, Wahid berharap tes urine dapat terintegrasi dalam layanan kesehatan dengan subsidi pemerintah, agar lebih mudah diakses oleh masyarakat tanpa membebani biaya. Ia juga menek

(Shalokalindonesia.com/Sidiq)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *