BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Musisi asal Barabai Rahman Efendi menciptakan lagu “Nasib Force One Buruk” pada tahun 2008, pernah booming di seputar Kalimantan tahun 2010 an era blotot sebelum media sosial seramai seperti sekarang ini.

Lagu ini sudah berusia 15 tahun, memiliki banyak historis dan kenangan dari lagu tersebut.

Pada akhir tahun 2022 muncul lagu Versi bahasa Madura judulnya “Obuk Celleng” yang dinyanyikan penyanyi asal Jember, Jawa Timur.

Setelah rilis lagu versi Madura, penyanyi Madura ini dihujat netizen, netizen mengatakan kalau itu lagu orang Kalimantan Rahman Efendi, warga dari Desa Mundar Kecamatan Labuan Amas Selatan, Barabai, Kalsel ini.

Setelah itu mereka menghubungi Rahman Efendi meminta perlindungan sekalian izin membawakan lagu tersebut cover versi bahasa Madura dan berjanji tidak akan menghilangkan nama penciptanya.

“Penyanyi asal Jawa Tinur itu sempat minta maaf dan minta izin kepada saya untuk membawakan lagu ini dalam versi Madura dan berjanji tidak menghilangkan nama pencipta lagunya, ” cetusnya.

Ia mengaku senang lagunya ada yang mengcover atau ada yang menyanyikan dalam versi lain.

“Tapi pengacaranya meminta kepasa saya untuk membuat video klarifikasi terkait lagu itu milik penyanyi asal Jawa Timur dan saya tidak mau, hanya membuat video dukungan saja, ” terangnya.

Kagetnya, selang beberapa bulan, mereka mendaftarkan lagu tersebut ke Hak Kekayaan Intelektual ( HAKI) atas nama Romli bukan nama Rahman Efendi.

“Saya keberatan dan saat ini sedang berjuang merebut kembali hak ciptanya karyanya yang diduga diambil oleh oknum penyanyi asal Jember, Madura tersebut, ” ucapnya.

Dirinya mencoba menghubungi mereka via wa tapi tak ada titik temu, sehingga dirinya bicara di media sosial n online saat ini

“Saya akan menggugat ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), jika tidak mendapatkan respon,” tuturnya.

Dirinya menunggu itikad baik dari mereka, namun sampai saat ini belum ada itikad baiknya, sehingga dirinya putuskan mengambil langkah hukum.

“Namun dalam hal ini ada pengacara yang mau bantu saya berjuang memperjuangkan hak karya anak banua ini, saya sangat menunggu bantuannya untuk menyelesaikan permasalahan ini, ” ucapnya.

Ia berharap, masyarakat Kalimantan terkhusus warga Barabai dan sekitarnya bisa mendukung dirinya, dalam memperjuangkan hak karya anak Banua yang diduga diambil alih oleh oknum penyanyi asal Jember, Agar masalah ini segera selesai dengan baik.

“Kepada masyarakat semuanya agar tidak terprovokasi oleh oknum yg tidak bertanggung jawab, ini murni perkara karya tidak perlu membawa etnis atau suku karena kita semua bersaudara, ” tambahnya. (shalokalindonesia.com/na)

Editor: Erma Sari, S. Pd

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *