SHALOKAL. INDONESIA, JAKARTA- Santa Claus dan Sinterklas sebenarnya berasal dari akar yang sama, St. Nicholas. Ia merupakan seorang santo Kristen dari abad keempat.

Dilansir dari laman Britannica melalui Tempo, Minggu (25/12/2022), Sinterklas berasal dari bahasa Belanda “Sinterklaas” yang merupakan varian Belanda untuk St. Nicholas,

Pada abad ke-17, penjajah Belanda kemudian membawa kepercayaan ini bersama dengan tradisi membagikan permen dan hadiah ke anak-anak saat Hari St. Nicholas pada 6 Desember ke New Amsterdam atau yang sekarang dikenal sebagai kota New York Amerika. Sinterklas kemudian diadopsi menjadi Santa Claus oleh masyarakat berbahasa Inggris di negara itu.

Legendanya tentang seorang laki-laki tua baik hati juga disatukan dengan cerita pesulap yang menghukum anak-anak nakal dan memberi hadiah anak-anak baik.

Dengan berbagai nama, St. Nicholas berubah menjadi legenda pemberi hadiah. Di Belanda, Belgia, dan negara-negara Eropa Utara lainnya, ia menjadi simbol pemberi hadiah. Sedangkan di Inggris, Santa Claus dikenal sebagai Bapak Natal. Di Amerika dan negara-negara lain, ia menjadi tokoh pelindung Natal dan pemberi hadiah untuk anak-anak.

Penggambaran Sinterklas atau Santa Claus saat ini adalah berdasarkan gambar yang dibuat kartunis Thomas Nast untuk Harper’s Weekly pada 1863. Nast berhutang banyak pada deskripsi Sinterklas dalam puisi “A Visit from St. Nicholas” yang terbit pada 1823.

Santa versi Sundblum adalah yang kita kenal sekarang, yakni seorang pria gemuk berjanggut putih dengan setelan merah, ikat pinggang hitam, dan hiasan bulu putih, serta topi merah lembut dan sepatu bot hitam.

Legenda mengatakan ia tinggal di Kutub Utara dengan istrinya, di mana ia menghabiskan waktu membuat mainan dengan bantuan elf. Ia juga menerima surat dari anak-anak yang meminta hadiah Natal.

Pada malam Natal, ia meluncur di udara dengan kereta luncur yang ditarik delapan rusa kutub. Lalu, berhenti di rumah setiap anak dan meluncur ke bawah melalui cerobong asap untuk memberikan hadiah, kemudian menyegarkan dirinya dengan susu dan kue yang ditinggalkan anak-anak. (SI)

Editor: Erma Sari, S.Pd
Ket foto: Ilustrasi Sinterclas. (Foto: Kompas)

 

 

 

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *