BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Bersih – bersih sungai adalah salah satu rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Perhubungan Nasional (HARHUBNAS) yang ke – 53 dengan tema “Melaju Untuk Transportasi Maju”.

Kegiatan HARHUBNAS dilaksanakan di O KM Kota Banjarmasin bersama Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, KSOP kelas 1 Kota Banjarmasin, Distrik Navigasi, Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Provinsi Kalimantan Selatan serta Intansi yang terkait lainnya.

Kegiatan bersih – bersih sungai dilaksanakan dari jam 07.00 Wita – Selesai bertempat di 0 KM Sungai Martapura pada hari, Jumat (22/09/2023).

Kota Banjarmasin merupakan wilayah multi etnis dengan penduduk dari suku Banjar, suku Dayak, suku Jawa, suku Batak, suku Bugis, suku Madura, suku Sunda, dan masih banyak lagi.

Kota Banjarmasin juga sering dikenal dengan Kota “Seribu Sungai” karena Kondisi Kota Banjarmasin banyak dipengaruhi oleh keberadaan sungai sebagai pusat kebudayaan dan peradaban.

Kepala KSOP Kelas 1 Kota Banjarmasin Agustinus Maun mengatakan bahwa, Sebagai peran insan perhubungan dalam menjaga kebersihan di sungai dan kelestarian khususnya menjadi hal yang sangat penting.

“Kota Banjarmasin di kenal juga sebagai Kota ‘Seribu Sungai’ dan Moda transportasi sungai menjadi salah satu favorit disini, jadi mari kita jaga sama-sama kebersihan sungai kita,”Jelasnya.

KSOP Kelas 1 Kota Banjarmasin juga mempunyai Program Syahbina Marsha ( Syahbandar Membina Masyarakat Sadar Sampah ) dan akan dimulai dari desa pesisir sungai.

“Kita akan memulai program ini dari desa – desa pesisir sungai dan membuat tempat sampah apung serta menghimbau kepada masyarakat di desa tersebut untuk membuang sampah di tempat sampah dan kami akan ambil sampah itu pada saat tugas rutin patroli di sungai barito Kalimantan Selatan ini, Nantinya ini adalah salah satu upaya untuk keselamatan berlayar dan juga kita akan bekerjasama dengan Dinas Kota Banjarmasin, Juga sementara kita sudah mempunyai satu titik di daerah mantuil,” Tambah Agustinus.

Ide tempat sampah apung ini berasal dari kepala dan pegawai KSOP Kelas 1 Kota Banjarmasin saat melakukan membuat 1 (Satu) program inovasi pelayanan yang bernama Syahbina di dapat pada saat Diklat PKA ( Pelatihan Kepemimpinan Administrator ).

“Di bidang pelayanan dan patroli itu pecemaran bukan hanya berasal dari minyak saja namun juga sampah plastik, Jadi program ini juga adalah untuk menjaga keselamatan dalam pelayaran,” Tutup Germas.

Perlu diketahui sebelumnya, Untuk daya tampung tempat sampah yang disediakan sementara bisa menampung 500 Kg.

Penulis : Haduy
Editor : Nanda

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *