BANJARBARU, shalokalindonesia,com– Tangis seorang ibu menggema di media sosial, membawa kabar yang menyesakkan bagi dunia UMKM Kalimantan Selatan. Ani, pemilik toko oleh-oleh Mama Khas Banjar, akhirnya mengumumkan bahwa ia menutup seluruh operasional usahanya mulai 1 Mei 2025.

Dalam video berdurasi 1 menit 35 detik yang diunggah di akun Instagram @mamakhasbanjar, Ani tampak berusaha tegar, meski suaranya tak mampu menyembunyikan luka.
“Saya sudah tidak sanggup…” ucapnya, suara bergetar. “Setelah suami saya ditahan, semuanya runtuh. Saya ketakutan, saya trauma. Dan saya tidak bisa melanjutkan ini sendirian.”

Suaminya, Firli Nurrahim—yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga dan penopang usaha—saat ini sedang menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Banjarbaru. Di tengah ketidakpastian itu, Ani harus tetap berdiri sendiri, mengurus anak mereka yang masih balita, dan memikul beban usaha yang perlahan-lahan tak lagi mampu ia jaga.

Tapi Mama Khas Banjar bukan sekadar toko oleh-oleh. Bagi banyak warga Kalimantan Selatan, ia adalah simbol ketekunan, etalase produk khas Banjar, dan wadah pelaku UMKM kecil menggantungkan harapan. Dari kerupuk ikan, sambal khas, hingga ikan asin yang melegenda, toko ini pernah menjadi rumah bagi rasa-rasa lokal yang tak tergantikan.

“Inikah keadilan bagi kami, pelaku UMKM kecil?” Ani menutup pernyataannya dengan permohonan maaf dan doa.
“Mohon ikhlas, mohon ridho, mohon dihalalkan. Semoga saya bisa jadi pribadi yang lebih kuat.”

Unggahan itu langsung viral. Ratusan komentar berisi dukungan dan doa membanjiri kolom komentar. Pelanggan tetap, rekan bisnis, hingga sesama pelaku UMKM menyampaikan simpati atas keputusan pahit tersebut.

Penutupan Mama Khas Banjar bukan hanya soal hilangnya satu toko oleh-oleh. Ini adalah cerita tentang seorang ibu yang bertahan sebisanya, lalu menyerah bukan karena lemah, tapi karena terlalu banyak beban yang tak terlihat. Sebuah potret pilu tentang bagaimana badai dalam kehidupan pribadi bisa meruntuhkan perjuangan bertahun-tahun.

Kini, etalase toko itu mungkin kosong. Tapi semangat Ani, dan rasa dari produk Banua yang pernah ia angkat, akan terus hidup di hati mereka yang pernah singgah. (er)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *