BANJAR, shalokalindonesia.com- Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, melakukan kunjungan di bumi Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan. Kamis (21/9/2023) pagi sekitar pukul 10.00 Wita.

Kedatangan Mensos ini dalam rangkaian kunjungan kerja sekaligus meninjau langsung pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak di Provinsi Kalimantan Selatan yang diselenggarakan oleh Kemensos dan YPP SCTV Peduli.

Bakti Sosial Operasi Katarak yang diikuti oleh 365 pasien dari Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tapin.

Usulan calon pasien berasal dari Dinas Sosial yang sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan telah ditetapkan oleh Surat Keputusan Kepala Daerah atau Sekretaris Daerah Kota/Kabupaten.

Bekerja sama dengan Dokter PERDAMI Pusat dan PERDAMI Kalimantan Selatan, Bakti Sosial Operasi Katarak berlangsung pada 20-22 September 2023 di RSUD Ratu Zalecha, Kabupaten Banjar.

Para peserta Bakti Sosial Operasi Katarak disediakan residensial di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin dan Sentra Budi Luhur Banjarbaru.

Tak hanya itu, mereka juga menerima bantuan nutrisi berupa susu, madu, dan biskuit senilai Rp500.000 dan biaya transportasi sebesar Rp150.000.

Risma mengatakan kepada para peserta Bakti Sosial Operasi Katarak, agar Jangan takut untuk operasi katarak.

“Kepada masyarakat yang mengikuti Bakti Sosial Operasi Katarak ini, janganlah takut untuk operasi katarak, ” kata Mensos RI.

Setelah meninjau kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak, Mensos langsung bertolak menuju Mapolres Banjar dan kedatangan Mensos disambut oleh Wakapolres Banjar, Kompol Faisal Amri Nasution beserta jajarannya.

Kedatangan Mensos RI ke Mapolres Banjar tersebut, untuk mendisuksikan tentang antisipasi kekerasan terhadap anak dibawah umur dan diduga untuk mengatensi kasus sodomi terhadap anak bawah umur yang terjadi beberapa lalu di Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.

Dari informasi yang didapatkan pelaku sodomi tersebut adalah seorang guru mengaji berinisial MA (24). Adapun korban adalah muridnya sendiri, masih anak dibawah umur, dan sampai saat ini jumlah korban masih ada tiga orang yang sudah melapor ke pihak kepolisian.

“Kedatangan saya kesini, karena saya tidak ingin anak anak jadi korban, oleh karena itu, tadi saya sempat diskusi dengan pak Wakapolres bagaimana penanganan nya,”ujar Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, didampingi Wakapolres Banjar, Kompol Faisal Amri Nasution, kepada awak media, di halaman Mapolres Banjar.

Ia mengaku sangat prihatin atas kejadian kekerasan yang menyebabkan anak dibawah umur menjadi korban, terlebih hal tersebut terjadi di Kabupaten Banjar beberapa waktu yang lalu.

“Karena saya tahu persis impact nya bagaimana. Bahkan saya pernah punya lokalisasi yang besar di Surabaya, jadi karena itu saya sangat tau impact nya, dan tentunya berat sekali untuk anak-anak,”jelas Risma.

Risma mengatakan ia sudah menginstruksikan secara khusus ke jajarannya untuk melakukan penanganan khusus kepada para korban.

“Saya sudah perintahkan khusus ke direktur perlindungan wanita dan anak kami secara khusus, untuk menangani secara intens terhadap korban,”tegasnya.

Dirinya mengharapkan, peristiwa kekerasan terhadap anak dibawah umur tidak terulang lagi, dan harus diantisipasi oleh pihak terkait.

“Itulah yang paling penting. Antisipasi itu lah yang kami diskusikan dengan pak Wakapolres Banjar hari ini,”pungkasnya.

Sedangkan Wakapolres Banjar, Faisal Amri Nasution mengatakan, bahwa kasus pencabulan anak di bawah umur ini masih dalam penyelidikan pihaknya.

” Kasusnya masih dalam penyelidikan dan tersangka kasus sodomi tersebut sudah kami amankan, ” tutup Wakapolres Banjar.(shalokalindonesia.com/ufik)

Editor: Erma Sari, S. Pd

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *