JAKARTA, shalokalindonesia.com– Sebuah babak baru dalam pelestarian sejarah dan budaya masyarakat Banjar resmi dimulai. Pangeran Cevi Yusuf Isnendar Al-Banjari secara khidmat dinobatkan sebagai Sultan Banjar Kalimantan dalam sebuah prosesi adat megah yang digelar di Kraton Majapahit, Jakarta.

Penobatan ini dilakukan langsung oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional terkemuka.

Hadir dalam acara sakral ini antara lain Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, pengusaha nasional Chairul Tanjung, tokoh hukum Mahfud MD, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, MenPAN-RB Azwar Anas, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) HM Arul Sabil, hingga Jenderal (Purn) A. M. Hendropriyono yang juga menyatakan kebanggaannya atas darah Banjar yang mengalir dalam dirinya.

Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, melalui Asisten Administrasi Umum Setda Prov Kalsel, Ahmad Bagiawan, menyampaikan apresiasi mendalam atas momen bersejarah ini.

“Penobatan ini adalah tonggak penting dalam pelestarian budaya Banjar. Ini tidak hanya simbolik, tetapi juga menjadi inspirasi untuk memperkuat identitas dan persatuan masyarakat Banjar di mana pun berada,” ujar Bagiawan.

Lebih dari sekadar seremoni, penobatan ini menjadi titik balik dalam mengangkat kembali marwah kebudayaan Banjar yang selama ini terus dijaga secara turun-temurun. Selain itu, peristiwa ini juga membawa pesan kuat tentang pentingnya mempererat silaturahmi antar masyarakat Banjar, baik di Kalimantan Selatan maupun perantauan.

Jenderal (Purn) A. M. Hendropriyono yang turut hadir secara simbolik melalui sambutannya, menyampaikan rasa bahagianya dapat bersua dengan tokoh Banua.

“Saya merasa bangga bisa berinteraksi dengan warga Kalimantan Selatan, karena saya sendiri masih memiliki darah keturunan Banjar,” ungkapnya melalui Ahmad Bagiawan.

Dalam tradisi Banjar, penobatan seorang raja muda atau tokoh adat bukan sekadar pengangkatan simbolis, melainkan bagian dari rangkaian upacara adat yang kaya makna.

Seperti pada Festival Erau di masa lalu, gelar kehormatan semacam ini diberikan kepada mereka yang dinilai memiliki dedikasi terhadap budaya dan masyarakat.

Kini, dengan dikukuhkannya Pangeran Cevi Yusuf Isnendar Al-Banjari sebagai Sultan Banjar Kalimantan, diharapkan semangat kebudayaan Banjar terus berkibar, menjadi kekuatan pemersatu, sekaligus berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah dan nasional. (infopublik/na)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *