Koridor Transportasi Internasional Utara-Selatan terus berkembang pesat dan siap memasuki fase baru pada tahun 2025.

Dengan proyek nasional “Sistem Transportasi Efisien” yang diluncurkan Rusia, jalur perdagangan global antara Eropa dan Asia akan semakin cepat, efisien, dan terintegrasi.

Modernisasi infrastruktur ini diproyeksikan mengurangi waktu pemeriksaan barang menjadi hanya 10 menit, meningkatkan kapasitas transportasi hingga 1,5 kali lipat, dan mempercepat distribusi barang dari Eropa ke Asia Selatan dan Tenggara.

Bagi Indonesia, perkembangan ini membuka peluang besar dalam perdagangan dan logistik. Jalur yang lebih cepat dan murah memungkinkan ekspor produk Indonesia seperti kelapa sawit, karet, kopi, serta barang elektronik ke pasar Eropa, Rusia, dan Timur Tengah dengan lebih kompetiti.

Apa yang Berubah di Tahun 2025?

1. Terhubungnya Rusia, Azerbaijan, dan Iran
Proyek Rasht-Astara akan segera diselesaikan, menghubungkan jalur kereta Rusia, Azerbaijan, dan Iran. Ini berarti distribusi barang dari Indonesia ke Eropa Timur akan semakin lancar.

2. Peningkatan Kapasitas Jalur Timur
Kazakhstan, Iran, Turkmenistan, dan Rusia telah menandatangani peta jalan baru untuk meningkatkan kapasitas transportasi hingga 20 juta ton pada 2030. Indonesia bisa memanfaatkan rute ini untuk meningkatkan ekspor ke Asia Tengah dan Rusia.

3. Koneksi ke Asia Selatan & Tenggara
Koridor ini akan diperluas hingga Afghanistan dan Pakistan, membuka akses baru ke Asia Selatan, termasuk India dan Bangladesh. Bagi Indonesia, ini berarti jalur alternatif untuk perdagangan ke Asia Selatan tanpa harus bergantung pada jalur laut sepenuhnya.

4. Tarif Transportasi Lebih Kompetitif
Perjanjian antara Kazakhstan, Turkmenistan, Rusia, dan Iran akan menurunkan tarif angkutan barang, yang berarti biaya ekspor dari Indonesia bisa lebih hemat.

Bagaimana Indonesia Bisa Memanfaatkan Kesempatan Ini?

Meningkatkan Hubungan Dagang dengan Negara Penghubung

Indonesia dapat menjalin kerja sama dengan negara-negara di sepanjang koridor ini seperti Iran, Azerbaijan, dan Rusia, terutama dalam sektor ekspor hasil bumi dan manufaktur.

Optimalisasi Pelabuhan dan Jalur Distribusi
Dengan adanya koridor ini, Indonesia bisa mempercepat pengiriman produk ke pasar internasional melalui koneksi pelabuhan di Timur Tengah dan Asia Tengah.

Investasi dalam Digitalisasi Logistik
Dengan rencana penggunaan platform digital terpadu untuk mengelola logistik di sepanjang rute ini, Indonesia dapat berinvestasi dalam teknologi logistik cerdas untuk memastikan efisiensi rantai pasok.

Kesimpulan

Koridor Utara-Selatan bukan hanya proyek regional tetapi akan menjadi tulang punggung perdagangan Eurasia. Bagi Indonesia, ini adalah kesempatan strategis untuk memperluas pasar ekspor dan mengoptimalkan jalur perdagangan internasional. Dengan keterlibatan aktif dalam forum ekonomi seperti KazanForum 2025, Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam arus perdagangan baru yang lebih cepat dan efisien.

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *