
SHALOKAL. INDONESIA, JAKARTA- Setiap bulan Desember hampir semua tempat mulai dihiasi oleh keberadaan Pohon Cemara dengan berbagai pernak-penik khas dan hiasan natal.
Keberadaan pohon natal seperti ini memang sudah menjadi salah satu tradisi dalam menyambut hari natal yang jatuh setiap 25 Desember setiap tahunnya.
Tapi, apa sebenarnya makna dan asal usul dari tradisi pohon natal ini? Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai sejarah dan fakta-fakta menarik seputar pohon natal.
Sejarah Pohon Natal dan Fakta Menariknya
1. Berawal dari tradisi festival musim dingin kuno di Jerman
Pohon natal awalnya bukanlah tradisi dari umat nasrani untuk merayakan natal, melainkan tradisi masyarakat Jerman kuno dan kawasan utara Eropa lainnya saat merayakan festival musim dingin (Winter Festival) ribuan tahun lalu.
Masyarakat yang saat itu belum mengenal agama seperti saat ini menggunakan ranting-ranting sebagai dekorasi rumah sebagai harapan datangnya musim semi. Sedangkan masyarakat Roma kuno menggunakan pohon cemara untuk mendekorasi kuil-kuil di musim dingin sebagai bentuk perayaan “Festival of Saturnalia”.
Sedangkan, penganut nasrani sendiri menggunakan pohon cemara sebagai lambang dari kehidupan yang abadi bersama Allah mengingat pohon cemara masih tetap bisa bertahan hijau meskipun musim dingin tiba dan salju turun.
2. Awalnya dipajang dengan cara digantung terbalik
Jika kini pohon natal dipajang berdiri dengan hiasan lampu pohon natal, banyak yang percaya bahwa pohon natal pada era seribu tahunan yang lalu dipajang dengan cara digantungkan secara terbalik.
Saat itu, pohon natal digabntung di atas langit-langit rumah tanpa hiasan-hiasan berlebihan dan meriah seperti yang kita sering lihat sekarang.
3. Pohon natal yang dihias mulai dipopulerkan Martin Luther King
Kemudian, pada abad ke-16 tokoh pergerakan protestan asal Jerman, Martin Luther King mulai mempopulerkan tradisi baru pohon natal. Ia mulai memajang pohon natal di dalam rumah dengan posisi natural layaknya seperti ketika pohon cemara tersebut berada di alam.
Ia juga menghiasi pohon natal dengan lilin-lilin untuk melambangkan bagaimana bintang-bintang di langit yang kelam mengingatkannya pada sosok Yesus.
4. Pemasangan lampu di pohon natal
Tentu kini Toppers sudah nggak pernah lagi melihat lilin di atas pohon natal karena kini hampir semua orang telah menggantinya dengn lampu hias natal. Soal lampu pohon natal, banyak versi juga dan orang yang mengklaim sebagai penemu dari lampu natal ini. Salah satu versi yang paling populer melibatkan sang penemu bohlam, Thomas Alfa Edison.
Pada 1880, Thomas Alfa Edison mulai menggunakan bohlam untuk menghiasi dan menerangi kantornya, hingga pada 1882, seorang rekan kerjanya menggunakan 80 buah lampu berwarna merah dan biru secara bersamaan dan menggantungnya di pohon natal yang ia miliki. Selain itu, bola lampu berwarna-warni ini juga ia gunakan untuk menghiasi ruangannya.
Akhirnya pada 1890, Perusahaan milik Thomas Alfa Edison mulai menyebarkan brosur penawaran jasa pemasangan lampu untuk natal dan pada 1900 ia juga menyewakan bola lampu dan juga lighting system yang bisa digunakan selama perayaan natal. (SI)
Editor: Erma Sari, S.Pd
Ket foto: Ilustrasi pohon natal (foto: instagram Sandradewi88)