BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin BMKG menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan pertama di Kalimantan Selatan, Selasa (6/5/2023).

Ketua pelaksana, Karmana menyampaikan, sekolah lapang cuaca nelayan Kalsel 2023 ini bertujuan untuk meningkatkan kedaulatan perekonomian yang maju, berbagi ilmu layanan informasi maritim kepada nelayan dan pemahaman kondisi cuaca di lapangan.

“Peserta yang berhadir ada 100 nelayan terdiri dari pengusaha intan, Dinas Kelautan dan Perikanan serta para nelayan, ” katanya.

Deputi Kepala Pusat BMKG, Eko prasetyo menyampaikan, ini program pusat untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan di Kalimantan Selatan.

“Dan para nelayan juga mendapatkan hasil yang maksimal selama beraktivitas di laut dalam keadaan aman dan selamat, ” jelasnya.

Ia bilang, nanti selama pelatihan, peserta diberikan pengetahuan tentang pemahaman kemaritiman, tips dan triks untuk berlayar aman, mengenali kondisi cuaca.

“Kegiatan ini pertama di Kalsel tahun 2023, sedangkan di Indonesia sudah dimulai sejak 2016,” terangnya.

Ia menyebutkan, kegiatan ini bakal kita gelar secara kontinu setiap tahunnya dan berkolaborasi dengan pemerintah serta stakeholder terkait lainnya.

“Karena isu besar yang terjadi saat ini adalah perubahan iklim yang berdampak kepada sejumlah aspek termasuk kelautan sehingga kami harapkan melalui SLCN ini nelayan bisa memahami kondisi cuaca melalui teknologi, ” ucapnya.

Ia bilang, melalui pelatihan ini kita mencoba mengharmoniskan kebiasaan, tradisi para nelayan dengan teknologi yang saat ini sedang berkembang.

Sesuai tema yang kita usung “Dengan SLCN, Nelayan Hebat Selamat dan Sejahtera’ peserta yang berasal dari nelayan dan kelompok nelayan di Kalimantan Selatan tidak hanya diharapkan dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan aman dan makin sejahtera.

“Setelah mengikuti pelatihan, nelayan itu tidak sekedar mencari ikan, tapi sudah tahu kemana harus pergi dan tinggal menangkap ikan,” jelasnya.

Kemudian, bagaimana memberikan pengetahuan kepada nelayan kapan boleh melaut, kapan tidak boleh melaut.

“Jangan sampai nelayan tidak mengerti kondisi di laut, sehingga berangkat tapi takutnya tidak bisa pulang. Melalui edukasi ini, nelayan bisa mengakses informasi dengan handphonenya, sehingga bisa pergi melaut untuk menangkap ikan dan pulang dengan selamat,” cetusnya.

Terpisah, Kepala KSOP Bajarmasin, Agustinus naun, menyampaikan peserta diminta mampu mmbaca situasi melaut, menjadi finishing aman dan selamat.

“Nelayan kita agar aman dan sejahtera, dan program ini sangat bagus untuk berkolaborasi antara pemerintah dan stakeholder terkait, ” katanya.

Ia sangat mendukung program SLCN dan di Kalsel ini kita membentuk Zero Accident untuk semua pelayaran. (shalokalindonesia.com/na)

Editor: Erma Sari, S. Pd

 

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *