TANAHLAUT, shalokalindonesia.com– Persoalan sampah di Kabupaten Tanah Laut kembali menjadi sorotan serius. Ketua Komisi III DPRD Tanah Laut, Muhammad Yusuf AR, angkat bicara soal pentingnya penanganan yang lebih terstruktur dan sistematis.

Ia menilai, sistem pengelolaan yang ada saat ini perlu dikaji ulang, terutama untuk mengantisipasi potensi krisis seperti penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakunci.

Berbicara pada Senin (14/4/2025), Yusuf menegaskan pentingnya pemilahan sampah sejak dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di tingkat desa dan kecamatan.

Menurutnya, Tanah Laut harus belajar dari pengalaman Kota Banjarmasin yang mengalami penutupan TPA Basirih akibat tidak memilah jenis sampah, terutama antara sampah plastik, kimia, dan rumah tangga.

> “Kalau TPA Bakunci tidak bisa mengurai sampah plastik dan lainnya, maka solusinya harus menyiapkan TPA yang hanya menerima sampah yang sudah terpilah,” tegas Yusuf.

 

Langkah awal, kata dia, dimulai dari penyediaan TPS-TPS yang telah memiliki sistem pemilahan. Pemerintah daerah didorong untuk menganggarkan pembangunan tempat sampah terpilah, box sampah sesuai kategori, hingga
armada pengangkut sampah yang sesuai kebutuhan.

“Sampah dari desa atau kecamatan sudah dalam kondisi terpilah saat dibawa ke TPA Bakunci. Itu harus jadi standar baru,” ujarnya.

Yusuf juga mendorong perencanaan jangka menengah selama empat hingga lima tahun ke depan sebagai solusi sistemik.
Komisi III, lanjutnya, siap mendukung penganggaran yang mencakup penyediaan infrastruktur persampahan, hingga membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga maupun desa-desa.

Tak hanya itu, Yusuf menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat. Ia menyebut bahwa perubahan pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah harus menjadi prioritas.

“Tanpa edukasi dan sosialisasi yang masif, sistem sebaik apa pun tidak akan berjalan. Ini harus jadi perhatian dalam penyusunan APBD,” jelasnya.

Ia menyarankan penggunaan media seperti baliho, pendekatan langsung oleh petugas, hingga kampanye digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Mengakhiri pernyataannya, Yusuf menegaskan bahwa di tahun pertama kepemimpinan Bupati saat ini, pengelolaan sampah harus menjadi agenda bersama lintas sektor – mulai dari pemerintah, DPRD, media, LSM, hingga masyarakat.

“Kita harus awasi bersama. Dan saya ingin desa, kecamatan, bahkan hingga RT dilibatkan aktif dalam sistem pengelolaan sampah. Beberapa kota sudah sukses dengan pola ini, saatnya Tanah Laut menyusul,” pungkasnya. (mus)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *