BANJARBARU, shalokalindonesia.com– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru menghadapi tantangan dalam menyelesaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyertaan Modal pada PTAM Intan Banjar di tengah masa transisi.
Ketua DPRD, Fadliansyah Akbar, menyatakan optimisme bahwa proses ini akan selesai sesuai target, meskipun periode transisi seringkali mengganggu ritme kerja.
Read More
Harga Pangan Naik, Beberapa Komoditas Alami Kenaikan SignifikanShin Tae-yong Kecam Kinerja Wasit Usai Gol Kontroversial di Laga Indonesia vs BahrainLisa Halaby Wujudkan Siap Bantu Aspirasi Warga Soal Fasilitas Posyandu di Kemuning
Namun ia tetap berkomitmen untuk bekerja keras dan menyelesaikan Raperda sesuai dengan harapan masyarakat.
Baca Juga:
“Selama saya masih menjabat, saya akan memastikan bahwa Raperda ini diselesaikan dengan penuh perhatian dan dedikasi,” tegasnya.
Sementara, Wakil Ketua Pansus VII, Ir Syamsuri, yang menangani Raperda ini menyampaikan bahwa pembahasan sudah mencapai 95 persen dan hampir rampung walaupun mengerjakannya saat masa transisi.
Tantangan lainnya selain masa transisi yakni terkait dukungan finansial, tapi dengan kerja sama berbagai pihak terkait seperti PTAM Intan Banjar, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, BPKAD telah mempercepat proses.
Baca Juga:
“Secara teknis tidak ada kendala. Tantangannya lebih pada dukungan finansial, namun kami tetap dapat mengatasi hal ini berkat kerja sama dengan Badan Musyawarah dan kunjungan ke daerah yang telah memiliki perda serupa,” jelasnya.
Proses pembahasan Raperda ini sangat penting untuk mendukung peningkatan deviden daerah dan layanan publik.
Pansus VII menargetkan finalisasi sebelum pembahasan APBD perubahan dan berharap dapat selesai paling lambat akhir bulan September.
Baca Juga:
Raperda ini diharapkan menjadi dasar yang kuat bagi pengelolaan aset dan layanan publik di Banjarbaru.
Reporter : Ahdalena
Baca Juga:
