MARTAPURA – Warga dibuat resah pasca diduga jebolnya tanggul di site plan salah satu perusahaan batubara di Rantau Bakula Sungai Pinang, Kabupaten Banjar diduga berdampak mencemarkan sungai di sekitar permukiman.

“Bagaimana ini, kami harus mengadu kemana. Ini sampai tanggul jebol begini limbahnya sampai ke sungai, belum lagi bau menyengat yang ditimbulkan,” keluh Rudi salah satu warga Rantau Bakula, Selasa (09/07/2024).

Dia menyebut, perusahaan tersebut seolah tidak ada menggubris akan imbas limbah perusahaan yang sudah mencemari warga sekitar.

“Kami merasa tidak nyaman dan kesulitan dengan pencemaran sungai ini, karena tidak bisa digunakan untuk mandi, mencuci dan lainnya di sungai,” sebutnya.

Rudi berujar bentuk kegelisahan akan himpitan perusahaan ini sudah diprotes sebelumnya, namun tak kujung ada solusi. Hingga akhirnya tanggul jebol dan limbah mengalir ke sungai warga.

“Yang jelas tuntutan cuma satu, pembebasan lahan tanah rumah beserta tanaman. Kami minta kepastian dari perusahaan dan sampai sekarang belum ada tanggapan lagi,” ucapnya.

Karena itu, Rudi berharap solusinya agar warga yang terhimpit perusahaan tambang tersebut diganti rugi.

“Kami (warga di sini) ingin dipindahkan saja, tapi lahan kami diganti rugi, ” jelasnya.

Menanggapi kejadian tersebut, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono menjelaskan, meskipun perusahaan tersebut milik perusahaan asing tapi dampaknya ke warga Kalsel juga.

“Gubernur, Ketua DPRD Kalsel, Kapolda Kalsel segera turun tangan. Karena ini terulang terus, ” kata Walhi.

Dia menyayangkan dari dulu Walhi mendesakan ke negara agar tata kelola pertambangan segera di lakukan evaluasi, audit, stop izin baru dan penegakan hukum.

“Seingat kami tahun 2017 lahan di sekitar perusaan itu juga pernah retak dan tanahnya abruk. Sekarang bising debu dan pencemaran air, lalu Amdal nya bagaimana?,” kata Kisworo.

Lanjut Kisworo, dalam waktu dekat dampak limbah dari perusahaan yang jebol ke sungai milik warga sehingga warga kehilangan air bersih, diharapkan segera bantu air bersih.

“Bahkan selama masih jebol, semestinya stop dulu operasi perusahaan itu,” pungkasnya.
(shalokalindonesia.com/khalid)

Editor: Nanang

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *