
BANJARMASIN, shalokalindonesia.com– Produk Abon Lele Kula resmi diluncurkan di Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin, sebagai bagian dari program Mustahik Income Generating Program (MIGP) yang didukung oleh YBM BRILian melalui Social Project Bright Scholarship.
Program ini merupakan pengembangan dari budidaya lele menjadi produk bernilai tambah. Budi Ikhsan, Fasilitator Ekonomi YBM BRILian, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui inovasi pengolahan hasil budidaya lele.
“Kami berharap Abon Lele Kula bisa membuka peluang usaha baru bagi masyarakat serta menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan Banjarmasin,” ujar Budi, Kamis (26/12/2024).
Produk ini juga mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan yang berencana meninjau langsung proses produksi abon lele tersebut.
Bantuan Modal dan Dukungan Berkelanjutan
YBM BRILian memberikan bantuan sebesar Rp10 juta untuk mendukung pengadaan bahan baku dan peralatan produksi.
Padlian Noor, Fasilitator Pendidikan, menyatakan bahwa program ini dirancang untuk memberikan dampak ekonomi jangka panjang.
“Kami optimis program ini dapat berkembang lebih besar dengan dukungan pemerintah dan instansi terkait,” kata Padlian.
Peluang Pasar dan Kualitas Produk
Abon Lele Kula saat ini dipasarkan melalui UMKM lokal seperti warung dan toko. Selain itu, kelompok masyarakat sedang menjajaki kerja sama dengan distributor untuk memperluas jangkauan pemasaran.
Salah satu pelaku usaha, Muhammad, menyebutkan bahwa produksi awal mencapai 10 kilogram dengan setiap bungkus berisi 100 gram. Lele yang diolah memiliki berat minimal 1 kilogram untuk memastikan kualitas dan kuantitas daging yang optimal.
“Lele berukuran besar menghasilkan lebih banyak daging, sehingga abon yang dihasilkan lebih berkualitas,” jelas Muhammad.
Dengan peluncuran ini, Abon Lele Kula diharapkan menjadi produk unggulan UMKM Banjarmasin, mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta menciptakan peluang bisnis yang berkelanjutan. (jun)
Editor: Nanang