SHALOKAL, INDONESIA, BANJARMASIN- Universitas Nahdatul Ulama Kalsel menggelar Bedah Fiqih Game.

Acara berlangsung di Aula Gedung Dakwah PWNU Kalimantan Selatan dihadiri dari kalangan alim/ulama, akademisi, jajaran Syuriah dan Tanfidziyah, lembaga, lajnah dan banom dilingkungan kab/kota terdekat serta para undangan dari mahasiswa dan umum pada Rabu, 1 Maret 2023 dari pkl 10.00 Wita s/d 13.30 Wita.

Akademi UIN Antasari Banjarmasin/Wakor Kopertais Wil XI Kalimantan, Humaidi menyampaikan, sebuah karya yang patut kita apresiasi menghidupkan lagi nalar berfikir kritis sesuai dengan zamannya, sebagaimana dulu Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari dengan banyak karangan beliau terkait fiqih

Senada, raktisi Game / Sekretaris IESPA ‘Indonesia Esport Association KALSEL, Bung Arif
menyampikn, referensi yang sangat kami butuhkan mengingat perkembangan game yang sangat luar biasa, karena game online punya banyak warna dan dimainkan disegala usia.

“Pemilahan dan pemilihan game secara tidak langsung bukan hanya mempengaruhi fisik pemain juga psikologis sehingga diperlukan regulasi dari pemerintah secara khusus dan ini yang kami perjuangkan, ” katanya.

Sementara itu, Syuriah PWNU KALSEL, Habib Saleh, mneyampikan, Klasifikasi hukum pada permainan game sangat diperlukan agar menjadi panduan, bukan hanya sekedar himbauan semata semisal mana yang memenuhi unsur kekerasan, pornografi maupun judi jelas berbeda dengan sifatnya sport/olahraga atau hanya permainan biasa disemua rentang usia wabil khusus untuk anak-anak kita agar tidak lalai dan meninggalkan yang wajib demi bermain”.

PlKetua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Kalimantan Selatan, Ustaz Khairullah Zain
menyampaikan, apresiasi setinggi-tingginya untuk sebuah karya dengan dimensi fiqih di era kekinian, dengan melihat aspek sosial kemasyarakatan dan dalam hal ini mengangkat masalah FIQIH GAME.

“Ini menjadi tanggung jawab bersama sembari kita menguatkan hujjah serta referensi terkait, karena fiqih adalah nalar hukum sosial kita yang menyangkut banyak hal, ” jelasnya.

Ketua Tanfidziyah PWNU Kalimantan Selatan, KH Hasbiallah Salim menyampaikan, menghidupkan tradisi fiqih ini wujud dari pentingnya bahstul Masail yang selalu dilakukan Nahdlatul ulama, karena hukum akan dipertemukan dengan hal-hal baru sehingga diperlukan hujjah / dalil untuk menjadi panduan sehari-hari. tidak terkecuali masalah Game yang hari ini sangat digandrungi bukan hanya oleh orang dewasa juga anak-anak kita, sehingga perlu pedoman”.

Terpisah, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM PWNU Kalimantan Selatan), Muhammad Hafizh Ridha menyampaikan, karya fiqih game ini.

“Semoga bisa menjadi pemantik diskusi dan memperkaya literasi buat semua pihak sehingga punya landasan dan mengupayakan perbaikan demi perbaikan dalam pengambilan hujjah karena ini bagian dari fiqih sosial yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, semoga semua pihak berkenan mensupport untuk menyebarkan luaskan tulisan-tulisan dengan nilai kemanfaatan ini,” harapnya. (Na)

Editor: Erma Sari, Spd
Ket foto: Kegiatan Bedah buku. (Foto: na)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *