BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Banjarmasin kembali gagal meraih piala Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023
Banjarmasin hanya menerima sertifikat Adipura. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Banjarmasin gagal meraih piala adipura.
Diketahui pada penghargaan Adipura 2022 dan 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Banjarmasin hanya mendapatkan predikat Sertifikat Adipura kategori Kota Besar atau satu tingkat di bawah Piala Adipura.
Baca Juga:
Banjarmasin telah mendapatkan 4 kali Piala Adipura berturut-turut. Tetapi harus kehilangan untuk bisa meraih Adipura Kirana di 2022 dan 2023, sehingga gagal meraih Piala Adipura beruntun.
Mantan Kepala DLH Banjarmasin, Mukhyar menyampaikan, meraih piala Adipura ini tidaklah mudah, perlu perjuangan dan pengorbanan. Serta diperlukan orang yang mau bekerja langsung ke lapangan, tak bisa hanya duduk di balik meja saja.
Menurutnya, petugas hingga jajaran DLH Banjarmasin sudah bekerja dengan bagus, tetapi masih ada yang belum maksimal.
Baca Juga:
“Kedekatan emosional kepada petugas di lapangan juga harus diperlukan agar terjalin dengan baik dan bisa bekerja semaksimal mungkin, ” terangnya.
Ia bilang, kalau dahulu, petugas kita datangi saat mereka bekerja sehingga bisa membentuk kedekatan emosional di lapangan dan mereka malu jika tidak mendapatkan piala Adipura.
“Kita merindukan seperti dulu, Banjarmasin bisa mendapatkan piala Adipura dan kita mempunyai target dan konsekuensi agar berjuang bisa meraihnya,” jelasnya.
Baca Juga:
Ia menambahkan, zaman dulu, jika tidak bisa meraih piala Adipura, kami siap mundur dari jabatan itu sebagai konsekuensinya karena gagal menjalankan tugas.
“Kalau sekarang, saya tidak tahu bagaimana konsekuensinya jika gagal meraih piala adipura, apakah harus mundur atau dimutasi,” ucapnya.
Ia menerangkan, seharusnya Adipura tahun ini merupakan kado terakhir Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina sebelum habis masa jabatan.
Baca Juga:
