
BANJARMASIN, shalokalindonesia.com– Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akhirnya mengambil keputusan berani dengan menutup operasional Hotel Batung Batulis yang selama ini menjadi salah satu aset daerah.
Keputusan ini diambil setelah hotel yang terletak di Banjarmasin dan Banjarbaru itu terus merugi selama bertahun-tahun.
“Hotel Batung Batulis milik Pemprov Kalsel terpaksa kita tutup karena terus merugi,” tegas Gubernur Kalsel H. Muhidin saat coffee morning bersama jajaran SKPD, Senin (14/2/2025).
Data yang dihimpun menunjukkan, hotel tersebut hanya mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp 500 juta per tahun, sementara biaya operasionalnya membengkak hingga Rp 1,2 miliar. Situasi ini dinilai sudah tak lagi sehat secara bisnis dan membebani keuangan daerah.
“Biaya perawatan dan operasional jauh lebih besar dibandingkan pemasukan. Ini tidak bisa kita biarkan terus menerus,” tambahnya.
Namun, penutupan ini bukan akhir segalanya. Pemprov Kalsel masih membuka peluang kerja sama bagi investor swasta yang ingin mengelola hotel tersebut.
Dua properti Batung Batulis, baik yang di Banjarmasin maupun Banjarbaru, siap ditawarkan kepada pihak ketiga.
“Silakan bagi investor yang berminat, kami terbuka untuk kerja sama. Harapannya, pengelolaan yang lebih profesional bisa mendatangkan PAD untuk daerah,” ujar Gubernur.
Sebagai langkah lanjutan, Muhidin juga memastikan akan melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh BUMD milik Pemprov, termasuk PT Bangun Banua selaku pengelola utama Hotel Batung Batulis. Audit ini bertujuan mengevaluasi kinerja BUMD agar tidak sekadar menjadi beban anggaran.
Keputusan ini menjadi sinyal bahwa Pemprov Kalsel mulai menata ulang arah pengelolaan aset dan menuntut kinerja yang nyata dari badan usaha daerah.
Kini, harapan tertuju pada masuknya investor yang mampu menghidupkan kembali potensi hotel tersebut dan mengubahnya menjadi sumber pemasukan yang sehat bagi daerah. (na)
Editor: Erma Sari, S.Pd.Gr