BANJAT, shalokalindonesia.com– Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan berhasil mengungkap kasus pembuangan ilegal limbah medis B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) di kawasan permukiman warga, tepatnya di Komplek Viland Mahantas, Desa Belayung Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
Baca Juga:
Kasus ini terkuak setelah tim Unit 3 Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus melakukan penyelidikan pada Senin (28/4/2025) pukul 11.30 WITA.
Dari hasil penyelidikan, ditemukan total 48 dus limbah medis B3 yang dibuang sembarangan di dua lokasi berbeda.
Sebagian besar limbah ditutupi dengan terpal biru, dibiarkan begitu saja di atas lahan gambut yang dekat dengan lingkungan warga.
Baca Juga:
“Pelaku berinisial F alias A yang merupakan penjaga perumahan, menerima limbah tersebut dari sopir mobil box tak dikenal sekitar bulan September 2024. Limbah-limbah itu kemudian disimpan di dua titik tanpa izin dan tanpa prosedur yang semestinya,” jelas Wadir Reskrimsus Polda Kalsel, AKBP Riza Muttaqin, saat konferensi pers, Jumat (2/5/2025).
Barang bukti yang diamankan antara lain alat suntik bekas, botol kaca berisi sisa obat-obatan seperti Ceftazidime, Ampicilin Sodium, Cefotaxime Sodium, kantong darah, salep mata, cairan infus, hingga masker dan sarung tangan medis bekas. Salah satu kardus limbah bahkan ditemukan bertuliskan nama RSUD Pulang Pisau, menandakan asal usul limbah tersebut.
“Modus yang digunakan sangat membahayakan. Limbah medis dibiarkan di ruang terbuka tanpa perlakuan khusus, berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan warga,” tegas AKBP Riza.
Baca Juga:
Polda Kalsel mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan aktivitas serupa. Pelaporan bisa dilakukan melalui Hotline 110 atau langsung ke kantor kepolisian terdekat.
Dalam kegiatan konferensi pers di lokasi kejadian, turut hadir perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, serta tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat.
Hal ini menunjukkan keseriusan semua pihak dalam menangani persoalan limbah berbahaya yang mengancam kesehatan publik. (rls)
Baca Juga:
