BANJARMASIN, shalokalindonesia.com – Azhar Ridanie, selaku Ketua Bawaslu Kalsel mengajak semua generasi muda di Kalimantan Selatan untuk menjadi Generasi Muda yang cerdas memilih. Dalam kegiatan Gerakan Cerdas Memilih di Halaman RRI Banjarmasin, Rabu (31/5/2023) Aldo, panggilan akrabnya menegaskan, agar memilih dengan hati nurani dengan azas Luber dan Jurdil, yaitu Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia, Jujur dan Adil. Kata Aldo, Generasi Muda juga harus mengetahui tahapan Pemilu, mengetahui Syarat-syarat Calon dan mengetahui kampanye yang berlangsung 75 hari untuk yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan.
“Sampai nanti saat pemungutan suara. Jangan Golput. Ajak teman-teman yang lain. Yang tidak mnengetahui, ajak diskusi. Tanggal 14 Februari 2024 berlangsung pelaksanaan pemungutan dan pemilihan suara. Jangan dilewatkan. Karena menjadi pemilih itu adalah merupakan Insan yang terkeren di dunia,” tegas Aldo.
Sedangkan M Fahmi Failasopa MPd MIP (Komisioner KPU Kalsel), Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi masyarakat dan SDM, menegaskan, kehidupan tidak terlepas dari Politik. Jangan bersikap tidak peduli. Generasi muda harus berkontribusi aktif menjadi Pemilih Cerdas. Jadilah bagian langkah konkrit dengan menjadi Pemilih Cerdas, teman-teman pemilih menjadi Penyelenggara Pemilu.
Baca Juga:
“Untuk teman pemilih, salah satu juga yang menjadi perlu diperhatikan atau langkah kita menjadi Pemilih Cerdas, kami mendorong teman-teman pemilih yang sudah berusia 17 tahun menjadi bagian Penyelenggara Pemilu. Di Penyelenggara Pemilu di tingkat TPS ada 7 jumlahnya. Mereka bertugas melaksanakan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS. Masa tugasnya di tingkat TPS itu 23 hari sebelum hari pemungutan dan berakhir 7 hari setelah pemungutan suara. Ini menjadi bagian langkah konkrit bagi teman pemilih yang ingin berkontribusi menjadi Pemilih Cerdas,” tegas Fahmi.
Sementara itu, Analisa selaku Wakil Ketua KPID Kalsel mengatakan, Pesta Demokrasi menjadi tanggung jawab semua Warga dan menyadari hak suara penting untuk menentukan masa yang akan datang. Juga agar mencari berbagai informasi dari sumber resmi, termasuk dari Penyelenggara Pemilu. Selain itu, yang juga sangat penting, mencek diri yang bersangkutan apakah sudah terdaftar sebagai Pemilih Tetap.
“Pastikan dulu adik-adik ini memang sudah terdaftarkah di Daftar Pemilih Tetap. Jangan-jangan nanti sudah ditanggal 14 februari 2024 nanti usianya belum 17 tahun. Padahal semangat mau memilih Pemimpinnya. Jadi tolong, yang pertama chek dulu apakah adik-adik sudah terdaftar sebagai Pemilih Tetap,” tegas Ana, panggilan akrabnya.
Baca Juga:
Disebutkannya, pada saat dirinya menjadi Pemilih Pemula saat 10 tahun yang lalu, ketika di bilik suara merasa kebingungan, padahal dengan kandidat manapun, tidak kenal. Apa yang menjadi Program Kerjanya. Ketika memilih satu kandidat, akan menjadi apa? Bagaimana nanti implementasi ketika dia (Kandidat) menyampaikan program kerja, apakah terealisasi ataukah tidak di daerah tempat tinggalnya?
“Yang menjadi saran Ibu adalah, pastikan apakah nanti program kerja yang ditawarkan oleh siapapun yang menjadi pelaku Pemilu itu, bisa kalian relevansi atau implementasikan untuk daerah kalian. Agar melihat nanti 5 tahun yang akan datang, pembangunan di daerah kalian itu seperti apa? Jangan sampai pembangunan seperti pendidikan, maupun kesejahteraan. Apalagi teman-teman ini masih mengampu di pendidikan, otomatis nanti bisa saja ada penawaran program bea siswa atau bantuan dari fasilitas pendidikan untuk menunjang kompetensi adik-adik. Itu yang kalian lihat,” pesan Ana.
Ditegaskan, jangan sampai memilih yang bersangkutan karena orangtua juga memilih orang tersebut, atau nanti karena ganteng atau cantik. Jangan sampai seperti itu. Jadi memilih yang memang Pemimpin yang memiliki kompetensi dan memang memiliki jiwa leader untuk memperjuangkan hak semuanya untuk 5 tahun yang akan datang.*****juns
Baca Juga:
