Marabahan – Kerusakan di halaman venue panjat tebing Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Barito Kuala (Batola) menjadi sorotan setelah insiden truk kontainer acara Batola Berselawat pada Sabtu (21/12/2025) malam. Hingga kini, kerusakan akibat truk berpelat DA 8452 LH itu belum mendapatkan penggantian dari panitia.

Truk yang membawa peralatan teknis untuk acara keagamaan tersebut sempat mencoba parkir di halaman venue panjat tebing yang terletak di samping Tribun Lapangan 5 Desember, Marabahan.

Sayangnya, halaman cor semen tidak mampu menahan beban truk, mengakibatkan enam titik kerusakan, dengan dua titik terparah yang menciptakan lubang dalam.

Ketua Harian FPTI Batola, Risky Rahman, menyampaikan bahwa kerusakan ini menimbulkan kerugian materiil lebih dari Rp2 juta, selain mengganggu aktivitas latihan atlet panjat tebing.

“Ini tempat khusus pembinaan atlet. Latihan kami jadi tidak nyaman, terutama saat hujan. Air menggenang di lubang akibat kerusakan ini,” ujar Risky, Senin (20/1/2025).

Venue tersebut diketahui bukan fasilitas umum, melainkan sarana pembinaan atlet yang dikelola FPTI Batola bersama KONI Batola untuk mengukir prestasi olahraga.

Panitia Acara Dianggap Bertanggung Jawab
Saat insiden terjadi, sopir truk mengaku hanya mengikuti arahan panitia acara Batola Berselawat dan menolak bertanggung jawab.

“Sopir bilang parkir sesuai arahan panitia. Tapi begitu roda depan masuk, semennya langsung ambruk,” ungkap Risky.

Sementara itu, sumber dari Pemda Batola membenarkan bahwa tanggung jawab perbaikan seharusnya berada di pihak panitia acara.

Menurutnya, pengurus FPTI Batola dapat melaporkan kerusakan ini ke Bagian Kesra Pemkab Batola, yang nantinya akan diteruskan kepada Sekda Batola sebagai Ketua Panitia Batola Berselawat.

Risky menegaskan bahwa FPTI Batola sudah melaporkan kerusakan ini ke Kesra Batola, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut.

“Kami harap pemerintah segera merespons dan memperbaiki kerusakan ini agar latihan atlet tidak terus terganggu,” tambahnya.

Dengan musim hujan yang semakin intens, FPTI Batola berharap Pemda Batola dapat bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah ini, mengingat pentingnya menjaga fasilitas olahraga daerah sebagai aset pembinaan prestasi.

Kasus ini mencerminkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan organisasi olahraga dalam menjaga fasilitas yang ada. Jangan sampai kepentingan jangka pendek acara justru merusak fasilitas pembinaan yang memiliki dampak jangka panjang.(don)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *