
BARABAI, shalokalindonesia.com- Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin pada 20 Mei-20 Juni 2023 sedang mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Hinas Kanan, Kecamatan Hantakan Kabupaten Barabai, Provinsi Kalimantan Selatan.
Mahasiswa KKN Kelompok 5 dengan supervisor Drs. Ahmad Rijali, M. Pd ini berjumlah 7 orang yaitu Khairul Rizal, Muhammad Iqbal Pratama, Muhammad Saufi Hidayat, Masliah, Noor Tiara, Ummi Rahmiatun, dan Syed Al-Idrus. Mahasiswa ini berasal dari beberapa daerah, provinsi bahkan negara Malaysia
Muhammad Iqbal Pratama, salah satu anggota kelompok KKN juga menambahkan bahwasanya berdasarkan amanat UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 berbunyi bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
“Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 pasal 12 ayat 3 Pemerintah kab/kota wajib mengupayakan agar setiap warga negara Indonesia usia wajib belajar mengikuti program wajib belajar 9 tahun,” jelasnya.
Di samping peraturan pemerintah yang mewajibkan belajar bagi warga negaranya juga harus di iringi dengan sarana prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana hal ini pun sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2007.
“Salah satu di antara itu, ialah pengadaan perpustakaan beserta buku-buku sebagai sumber pembelajaran yang lainnya. Oleh karena itu, sekolah maupun pemerintah harus bersinergi dalam hal mensukseskan pendidikan di indonesia berdasarkan pedoman peraturan pendidikan yang ada, ” cetusnya.
Ia bilang, pihaknya juga mengadakan program di bidang pendidikan menemukan tingginya angka buta huruf (tidak bisa membaca) pada anak SD di Hinas Kanan. Banyak anak-anak yang sudah lulus SD mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan di SMP karena takut kesulitan kedepannya dikarenakan tidak bisa membaca. Hal ini terjadi didesa hinas kanan kecamatan hantakan kabupaten hulu sungai tengah lebih tepatnya disekolah SDN 1 Datar Ajab.
Setelah bertanya ke guru sekolah, kepala desa, tokoh agama, masyarakat setempat menemukan masalah ini terjadi karena sebagian orang tua kurang terlalu perduli dengan pendidikan anaknya, dan berbagai faktor lainnya “Orang tua atau wali anak di Hinas Kanan sebagian kurang terlalu perduli dengan pendidikan anak anaknya selain itu faktor fasilitas, akses yang lumayan sulit karena jalur naik turun gunung dan jalannya sangat rusak.”Ujar salah satu masyarakat
Khairul Rizal sebagai ketua kelompok KKN kelompok 5 UIN Antasari mengatakan pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk diperhatikan, sebagai sarana untuk membangun karakter anak bangsa.
“Sebagai mahasiswa yang berlatar belakang dari fakultas keguruan, sangat mengkhawatirkan yang terjadi di desa Hinas Kanan ini, tanpa adanya dukungan dan kolaborasi orang tua, guru, aparat desa, masyarakat setempat dan pemerintah untuk mengawal pendidikan maka kualitas masyarakat tidak akan mengalami kemajuan dan akan berimbas kepada rendah nya kualitas SDM, ” pungkasnya. (shalokalindonesia.com/na)