KANDANGAM, shalokalindonesia.com- Sebuah pencapaian luar biasa terjadi di alam liar Kalimantan Selatan dengan berhasilnya ekspedisi mendaki tiga puncak Gunung Meratus. Kelompok pendaki yang terdiri dari 16 orang berhasil mencapai tiga puncak tertinggi dalam rangkaian pegunungan tersebut setelah perjuangan selama dua hari.

Ekspedisi yang dimulai dari Desa Pantai Mangkiling , Kabupaten Hulu Sungai Selatan, ini menunjukkan keberanian dan ketangguhan tim dalam menghadapi medan yang penuh tantangan. Rute yang dipilih sangat menantang dengan medan berbatu dan hutan belantara yang lebat, namun hal ini tidak menghalangi semangat mereka untuk mencapai tujuan.

“Kami sangat bersyukur bisa mencapai puncak-puncak ini bersama-sama. Perjalanan yang melelahkan dan panjang terbayar lunas saat kami mencapai puncak-puncak yang begitu indah ini,” ujar Akbar Jayadi, salah seorang anggota tim ekspedisi.

Puncak pertama yang mereka capai adalah Puncak Kahut, setinggi 1.230 meter di atas permukaan laut, diikuti oleh Puncak Periuk, setinggi 1.430 meter, dan Puncak Manjunghur 1.300 meter. Ketiganya memberikan pemandangan alam yang spektakuler dengan hamparan hutan tropis yang masih alami serta tebing-tebing curam yang menantang.

”Kita berada ditengah tengah hutan meratus sehingga kita dapat melihat pemandangan pegunungan meratus yaitu Gunung Halau – Halau, Gunung Karungkangan, Gunung Magaringsai, dan Gunung Pindihan” ujar Syahrani, pemandu yang menghantarkan tim ekspedisi tiga puncak.

Selain rute pendakian yang menantang dan hutan yang lebat, ekspedisi ini juga di suguhkan dengan pemandangan flora dan fauna yang beranekaragam seperti Hutan Lumut yang ada disekitar Gunung Periuk dan beberapa jenis burung yang dapat dijumpai di rute pendakian.

“Kita harus menjaga dan melestarikan Meratus agar tetap alami dan lestari untuk generasi di masa depan. Meratus yang indah ini perlu dilindungi dari penebangan pohon dan penambangan ilegal maupun legal. Sebagai masyarakat Meratus, kita bersama-sama berkomitmen untuk merawat dan melindunginya. Namun, kami juga membutuhkan dukungan dan bantuan dari pemerintah maupun masyarakat. Kami mengundang teman-teman di luar sana untuk mengenal dan membantu menjaga keaslian hutan Meratus. Selain menjaga alam, pendidikan dan infrastruktur di wilayah ini juga perlu ditingkatkan dan jangan ditiadakan. Bagi para pendaki, kami menghimbau agar tidak meninggalkan atau membakar sampah di gunung, tetapi membawanya kembali minimal ke desa terdekat. Ini penting untuk menjaga kebersihan hutan Meratus dan menghormati leluhur yang bersemayam di pegunungan ini, karena didalamnya ada hutan adat ada hutan keramat. Dengan cara ini, kita tidak hanya memelihara Meratus sebagai warisan alam, tetapi juga meneruskan nilai-nilai dan penghormatan kepada leluhur kita yang telah menjaga bentangan hutan Meratus.,” tambah Syahrani.

Dengan demikian, Maratus tidak hanya menyapa dunia dengan keindahan yang mereka temukan, tetapi juga dengan pesan penting akan perlunya menjaga kelestarian alam untuk masa depan generasi mendatang

Pencapaian luar biasa yang dicapai oleh tim ekspedisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kelestarian Gunung Meratus dan lingkungannya. Hutan-hutan dan gunung ini tidak hanya sebagai tempat bagi petualang, tetapi juga sebagai habitat berbagai flora dan fauna yang unik. Semoga dengan berhasilnya ekspedisi ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk turut menjaga keasrian alam Meratus, sehingga generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan alam yang luar biasa dari Gunung Meratus.

Dengan selesainya ekspedisi ini, semangat untuk menjaga kelestarian alam dan petualangan terus berkobar di hati para pendaki Gunung Meratus. (Jn)

Editor: Nanang

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *