SHALOKALINDONESIA.COM, JAKARTA- Pemerintah memperkirakan masyarakat yang akan mudik ke kampung halaman mereka pada lebaran 2023 akan membludak hingga 123 juta orang. Berbagai strategi pun digelar untuk bisa mengatasi titik-titik kepadatan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan jumlah pemudik pada musim lebaran tahun ini naik hampir 50 persen. Angka tersebut diperoleh dari riset kementeriannya dengan margin of error (tingkat kesalahan) kurang dari lima persen.

“Terjadi kenaikan jumlah pemudik dari 85 juta menjadi 123 juta orang. Untuk di Jabodetabek (naik) dari 14 juta menjadi 18 juta orang. Artinya terjadi kenaikan 47 persen, untuk nasional dan tujuh persen untuk Jabodetabek,” ungkap Budi dalam telekonferesi pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3).

Budi menjelaskan, sarana transportasi yang dipilih oleh masyarakat cukup merata. Namun, katanya, pemerintah menaruh perhatian lebih pada jalur darat karena relatif sulit untuk diatur.

“Tetapi darat, memang perlu satu upaya manajemen yang lebih detil harus dilakukan. Kami bersama-sama Kakorlantas Polri dan Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembanguan Kebudayaan dan Manusia) sudah berkoordinasi bagaimana me-manage mudik kali ini yang begitu signifikan,” katanya.

Hasil riset kementeriannya juga menunjukkan sebanyak 22 persen masyarakat akan mudik dengan menggunakan mobil pribadi, dan 20 persen lainnya menggunakan sepeda motor.

“Untuk mobil pribadi memang akan terjadi suatu penumpukan di Cipali dan Merak. Untuk motor, seyogyanya tidak mudik menggunakan motor. Kami berkoordinasi dengan polisi bahwa tingkat kecelakaan paling tinggi adalah pengguna kendaraan sepeda motor, apalagi yang ditempuh dari 3-10 jam. Jadi melelahkan sekali. Kita tentu tidak tinggal diam,” jelasnya.

Guna menekan pemudik yang berencana menggunakan sepeda motor, pemerintah pun akan menggelar mudik gratis. Dari Kementerian Perhubungan, katanya, telah disediakan 500 bis. Ia berharap kementerian dan lembaga lainnya serta pihak swasta melakukan hal yang sama.

Selain jalur darat, mudik gratis pun katanya akan ditawarkan dengan kereta dan kapal. Untuk kapal, jalur mudik gratis tersedia dari Tanjung Priok ke Semarang.

“Kami juga mencatat bahwa asal mereka mudik paling banyak dari Jawa Timur, tetapi tujuan paling banyak itu Jawa Tengah. Oleh karenanya jalur Cipali adalah satu titik yang paling tinggi tingkat kemacetannya, dan kita harus menggunakan rekayasa lalu lintas yang intensif,” katanya.

Pemerintah pun, katanya, menaruh perhatian lebih kepada tiga titik mudik, yakni Jakarta menuju Semarang, Merak menuju Bakauheni dan Bandara Seokarno Hatta. (shalokalindonesia.com/voa)

Editor: Erma Sari, S. Pd
Ket foto: ilustrasi mudik. (Foto: Antara)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *