BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Mahasiswa menulis skripsi melalui penelitian yang untuk mempercepatnya harus paham metode penelitian tersebut.

Demikian ditegaskan Prof Dr Sugiyono MPd,
dari Universitas Negeri Yogyakarta.
(Peraih Empat Rekor MURI Penulis Buku Penelitian), usai Visiting Lecturer Mata Kuliah Metode Penelitian.

Kegiatan yang digelar Fakultas Studi Islam (FSI) UNISKA MAB Banjarmasin, Sabtu (8/6/2024) sore di Ruang Seminar FSI UNISKA MAB, Sugiyono menegaskan, dirinya memberikan kuliah umum bagaimana cara meneliti yang lebih baik dan lebih cepat.

Beberapa keluhan yang muncul yang disampaikan para Mahasiswa peserta kegiatan, seperti bagaimana membuat judul, memahami penelitian yang cepat, adanya Pembimbing yang sering mengingkari janji dan bagaimana menyatukan dua Pembimbing kalau berbeda pendapat.

“Solusi yang saya berikan, kalau ada Dosen-dosen yang sulit ditemui, agar didiskusikan secara baik-baik dan jika sulit, dilaporkan ke Ketua Program Studi untuk diberikan pembinaan. Karena salah satu tugas Dosen adalah membimbing dan itu kewajiban,” ujar Sugiyono.

Dikatakan, penyelesaian skripsi yang cepat sesuai standar waktu dan paling lama tiga bulan, bisa selesai.

Disebutkan, dari segi metode, harus tahu apa judul penelitian atau apa yang diteliti. Kemudian memilih metode yang cocok untuk topik yang akan diteliti. Selain itu, komunikasi yang baik dengan Pembimbing.

Terkait Merdeka Belajar yang memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk tidak membuat skripsi, menurut Sutiyono, itu tergantung pilihan.

“Perguruan Tinggi bisa memilih dengan skripsi atau tanpa skripsi. Karena praktek yang ada selama ini, kalau S1 tidak pakai skripsi, akan kesulitan di S2. Tapi banyak juga, walaupun tidak harus skripsi, ternyata banyak yang mengambil skripsi.

“Selain aspek teknis, dengan skripsi itu mempertajam penalaran. Mengembangkan pemikiran-pemikiran baru yang didasarkan atas fakta lapangan,” tambah Sugiyono. Dia menyebutkan, skripsi jauh memiliki keunggulan dibandingkan dengan tidak melakukan skripsi. Karena berfikir rasional yang dibuktikan dengan fakta. Sehingga Pembelajaran Merdeka Belajar dinilai Sugiyono, dari segi waktu memang efesien. Tapi kurang efektif.

“Efesien itu cepat. Efektif itu kemampuan. Jadi Merdeka Belajar itu menurut saya efesien tapi tidak efektif,” pungkas Sugiyono.

Sementara itu, Dr. Barsihanor, M. Pd. I (Ketua Panitia) menyatakan, Visiting Lecturer atau Kuliah Tamu ini bertujuan untuk membekali para Mahasiswa pengetahuan terkait dengan metode penelitian. Sehingga membantu dan memudahkan mereka, khususnya pada tingkat akhir dalam menyelesaikan tugas akhir mereka dalam bentuk Skripsi.

“Kami mengundang Profesor Sugiyono yang merupakan Pakar atau Ekspert di bidang metedologi penelitian, agar para Mahasiswa lebih leluasa dalam bertanya dan berdiskusi dengan ahlinya dan menyampaikan kendala-kendala yang mereka alami pada saat penelitian dan ini sangat membantu para Mahasiswa untuk bisa cepat menyelesaikan studinya,” ungkap Barsihanor.

Karena katanya, ada beberapa yang disampaikan Profesor Sugiyono dari Universitas Negeri Yogyakarta itu.

Dikatakan, dengan kehadiran Profesor yang menyampaikan berbagai kiat untuk menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir dengan baik, yaitu Menguasai Metedologi, Kajian Teori dan Memahami Panduan Proses Skripsi serta Menjaga Hubungan Baik dengan Dosen Pembimbing.***juna

Editor: Nanang

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *