
JAKARTA, shalokalindonesia.com- Sejumlah kritik tajam disampaikan dalam pertemuan antara Komisi VII DPR dan direksi Pertamina, Selasa (4/4). Anggota Komisi VII, Gandung Pardiman bahkan mendesak pengunduran diri direksi, jika masalah tidak teratasi.
Sekarang, pokok masalahnya apa? Enggak usah teori-teori. Kalau enggak mampu mengatasi persoalan, mundur demi rakyat,” ujarnya di depan direksi Pertamina.
Gandung menilai, upaya-upaya yang dipaparkan dalam mencegah dan mengatasi kecelakaan di fasilitas Pertamina, hanya teori. Terbukti, bencana ledakan dank kebakaran terjadi berulang, bahkan dalam satu bulan terakhir terjadi dua kali. “Jadi, jangan banyak teori, tapi praktiknya itu. Saya tidak kagum dengan teori yang disampaikan di sini,” tegasnya.
Gandung bahkan menilai persoalan ini lebih dari apa yang terlihat, “Saya mengindikasikan ini adalah sabotase, maka dari itu perlu nanti Komisi ini membuat Panitia Khusus.”
Mengambil ibarat, Gandung mengatakan keledai pun tahu jika sudah terantuk batu satu atau dua kali dan akan bereaksi. Kebakaran kilang Pertamina ini sudah sangat sering terjadi, tetapi tidak diambil tindakan yang cukup untuk mencegahnya terulan
Rekan Gandung di Komisi VII, Lamhot Sinaga juga mengkritisi langkah Pertamina. Dia mengingatkan, setelah kebakaran kilang Balongan pada 2021, sudah meminta perbaikan sistem keamanan aset. Namun dia menilai Pertamina tidak melakukan itu. Sejauh ini, untuk ancaman petir misalnya, hanya digunakan lighting protection system. Padahal menurut Lamhot, itu adalah sistem keamanan level dua.
“Pasca kejadian Balongan, ini yang saya tidak lihat. Kenapa ini enggak di upgrade, dan kemudian cenderung berulang. Jangan sekelas Pertamina masih menggunakan sistem seperti ini. Kalau ibaratnya, ini sistem yang sudah sangat jadul untuk sekelas Pertamina,” kata Lamhot.
Teknologi yang sama, lanjut Lamhot sudah dipakai di smelter. Sistem keamanan dengan teknologi baru dapat memonitor asset critical secara terus-menerus dan real time, bahkan dapat memprediksi terjadinya kesalahan dan kegagalan.
DPR setuju dengan Pertamina, bahwa ledakan kilang di Dumai seharusnya menjadi yang terakhir dari rentetan kecelakaan aset ini. Namun, Pertamina harus memiliki skema pengamaman yang jelas, untuk mewujudkan tekad itu. (shalokalindonesia.com/voa)
Editor: Erma Sari, S. Pd
Ket foto: Anggota Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman. (foto: FPG/dok)