SHALOKALINDONESIA.COM, BANJARBARU– PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) terus mendorong capaian positif dalam upaya tingkatkan pertumbuhan ekonomi di Kalsel dan Kalteng melalui kesiapan tenaga listrik untuk kegiatan Industri.
Mendukung hal tersebut, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kalimantan Selatan lakukan kunjungan ke Kantor Induk PLN UID Kalselteng pada Selasa (28/03) siang.
Pada pertemuan membahas upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong ketersediaan kelistrikan sesuai kualitas dan produk dan peningkatan pelayanan.
Dalam kesempatan itu Ketua Kadin Kalsel Hj Shinta Laksmi Dewi, memaparkan kunjungan ke PLN adalah untuk berdiskusi tentang peluang dan iklim investasi di Kalsel.
“Terima kasih kepada PLN, hari ini kami bersama pengurus Kadin Kalimantan Selatan berkesempatan melakukan audiensi dengan PLN dalam rangka merajut sinergitas dan kolaborasi. Dalam rangka ikut serta membantu teman-teman investor yang berada di dalam asosiasi, tentang bagaimana menyelaraskan investasi dengan jaringan listrik yang tersedia dari PLN,” tutur Shinta.
Dirinya menambahkan, “Kami membahas juga rencana-rencana kedepan tentang ketersediaan listrik terhadap isu electrifying lifestyle, electrifying agriculture , electrifying marine yang sangat menarik dan menjadi trend akhir-akhir ini, ” ungkapnya.
Diketahui Electrifying Lifestyle merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk mengaplikasikan gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik, kompor induksi, dan peralatan listrik lainnya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin, menjelaskan untuk mendorong kegiatan ekonomi melalui peningkatan kegiatan industri PLN telah menyediakan pasokan listrik yang prima.
“Saat ini pasokan listrik di Kalsel dalam kondisi prima dengan didukung sistem interkoneksi kelistrikan Barito-Mahakam, Daya mampu terpasang sebesar 1.934 Mega Watt (MW), beban puncak tercatat 1.431 MW. Artinya ketersediaan pasokan listrik PLN cukup, dengan surplus daya sebesar 503 MW atau setara 26 persen,” ungkap Joharifin.
Joharifin menegaskan, “Investor tak perlu ragu untuk berinvestasi di Kalimantan,PLN akan sediakan pasokan listrik yang siap dimanfaatkan untuk kegiatan industri. Investor cukup berfokus saja dengan bisnis yang dijalankan dan biar PLN yang urus listriknya.” pungkasnya. (shalokalindonesia.com/na)
Editor: Erma Sari, s. Pd
Ket foto; rapat koordinasi. (Foto: PLN)