
BALANGAN, shalokalindonesia.com –
Menurut aturan, kemenangan dalam pilkada harus memenuhi syarat 50 persen plus satu dari total suara sah. Jika tidak memenuhi ambang batas tersebut, pemilihan akan diulang pada tahun berikutnya atau sesuai dengan jadwal yang ditetapkan peraturan perundang-undangan.
Abdul Hadi dan tim sukses (Timses) paham betul akan hal itu. Sejak jauh hari, mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi kotak kosong di Pilkada.
“Karena memang sudah diniatkan dari awal, apakah lawan kami kotak kosong atau ada calon lain, kami tetap berkomitmen untuk menang. Toh, kedua pilihan itu sama-sama harus menang,” ujar Abdul Hadi.
Sejatinya, Abdul Hadi mengakui bahwa pihaknya telah memberikan kesempatan kepada calon lain untuk maju melalui partai lain. Namun, karena perkembangan situasi yang tidak jelas, calon lain akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan mereka.
Hal serupa juga disuarakan oleh politikus partai Demokrat Balangan, Syaiful Arif. Sebagai salah satu Parpol pengusung Abdul Hadi dan Akhmad Fauzi, Syaiful Arif mengatakan Partai Demokrat akan tetap fokus pada kemenangan Paslon dengan jargon ‘2A’ tersebut.
“Kami siap berupaya maksimal untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya, meski lawan kami hanya kotak kosong. Intinya kami bakal tetap All-out,” tegas Syaiful Arif.
la juga menjelaskan bahwa para kader partai sudah memahami mekanisme dan telah diedukasi tentang menghadapi pilkada melawan kotak kosong. “Komunikasi di internal partai juga terus berjalan. Target kami adalah meraih 90 persen suara,” tambahnya.
Meski melawan kotak kosong merupakan bagian dari demokrasi dan sesuai aturan, Syaiful Arif mengatakan pihaknya lebih memilih menghadapi Paslon lawan ketimbang kotak kosong. “Karena tentu saja adanya lawan di Pilkada akan memudahkan kami untuk menentukan strategi dan mempersiapkan segala sesuatunya,” tandasnya.
Disinggung mengenai rencana kampanye nantinya, Syaiful Arif mengaku masih belum bisa berkomentar. Pasalnya, mereka masih menunggu instruksi lebih lanjut terkait pembentukan tim pemenangan dan jadwal kampanye. la berharap akan ada kampanye terbuka nantinya.
“Kita berharap ada kampanye terbuka dan tatap muka, agar para pemilih dapat berinteraksi langsung dengan calon bupati mereka,” pungkasnya
(Rahmad Sidikin/shalokalindonesia.com)