MALINTANG, shalokalindonesia.com- Pembangunan Bandara Udara Abdul Haris Nasution di Kecamatan Bukit Malintang membawa dampak implikasi kerusakan lingkungan, salah satunya rusaknya areal lahan persawahan dan kolam ikan masyarakat dengan meluapnya aliran air permukaan saat musim penghujan akhir- akhir ini, air yang melintas dari sudut tepi arah Utara wilayah pembangunan bandara telah membawa material tanah liat bercampur kerikil akibat pengerukan perluasan lahan bandara.

Dampak dari kiriman material tersebut menumpuk dan menutupi areal persawahan berikut juga beberapa kolam ikan yang berada di lintasan aliran air permukaan, lintasan aliran air permukaan melintasi areal persawahan dari beberapa masyarakat desa yang menggantungkan hidup di areal tersebut terdiri dari Desa Malintang Jae,Sidojadi, Lambou darul ihsan, malintang, janjimatogu dan, Jambur padang matinggi.

Keterangan yang media himpun dari salah satu perwakilan masyarakat yang terdampak H. Sawal warga malintang, perwakilan masyarakat sudah beberapa kali menyampaikan langsung kepada pimpinan pengelola pembangunan bandara akan tetapi pihak pengelola seakan-akan tutup mata atas kejadian tersebut, “kita sudah sampaikan kepada pusat” sebagai jawaban singkat dari hadirnya perwakilan masyarakat di kantor pengelola pembangunan bandara.

Sampai saat berita ini di turunkan pihak pengelola pembangunan bandara tidak pernah memberikan perhatian serta inisiatif memanggil perwakilan masyarakat membahas kembali bagaimana solusi yang harus di tempuh agar lahan persawahan dan kolam ikan tersebut bisa di gunakan sebagaimana peruntukan yang mestinya sebagai tempat mata pencarian masyarakat ucapnya.
Penulis : Magrifatulloh .

Iklan
Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *