BANGKA SELATAN, shalokalindonesia.com- Setiap musim kemarau angin akan bertiup kencang di Desa Simpang Rimba Kecamatan Simpang Rimba kepulauan bangka belitung Kabupaten Bangka Selatan. Hal ini membuat warga Desa tran 1 Simpang Rimba bermain layang-layang diwaktu sore hari hingga malam hari. Bermain layang-layang biasanya orang-orang akan berkumpul di depan rumah ibu Sundari di rumah kosong kontrakan pak Tono bukit.

Warga antusias bermain layang-layang dari anak kecil hingga orang dewasa. Bermain layang-layang mampu menyatukan segala usia. Setiap sore minimal 10 orang yang menerbangkan layangan. Layang-layang adalah salah satu permainan tradisional asli Indonesia yang tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Hingga saat ini layangan tetap disukai oleh berbagai kalangan usia.

Warga desa Simpang Rimba dalam bermain layang-layang memiliki keunikan yaitu tidak ada yang beli. Mereka membuat sendiri layangan yang berasal dari bambu, plastik dan benang nilon. Berbagai ukuran dibuat oleh pemiliknya. Biasanya satu orang bisa memiliki layangan hingga 3 buah.

Setiap tahunnya saat musim kemarau tiba, serentak membuat layangan secara bersama-sama. Layangannya pun dilengkapi lampu yang mana layangan unik dilengkapi lampu akan nyala terang dilangit dikala malam hari. Hal ini membuat langit dimalam hari begitu indah. Setiap layangan akan diberi sendaren agar menghasilkan bunyi saat diterbangkan.

Sendaren berasal dari tali karung beras karena bunyi yang dihasilkan sangat nyaring dibandingkan bahan lainnya. Ada berbagai manfaat ketika bermain layangan yaitu mengasah kreativitas, melatih kesabaran, rajin olahraga, memupuk jiwa sosial hingga mempererat persaudaraan.

Saat membuat layangan dituntut untuk kreatif agar menghasilkan layangan yang bagus dan saat menerbangkan layangan dibutuhkan usaha yang berkali-kali agar layangan bisa terbang sempurna dan bertahan lama di langit.

Hal ini diperlukan kesabaran yang tinggi. Selanjutnya saat akan menerbangkan, pemain harus berjalan dan berlari otomatis ini menjadikan rajin olahrgaa tanpa disadari sehingga kesehatan tubuh terjaga.

Saat bermain layang-layang tentu banyak orang sehingga menumbuhkan jiwa sosial diri kita karena bertemu dengan berbagai karakter dengan tujuan yang sama yaitu bermain layang-layang. Saat bertemu dengan orang lain biasanya kita akan mulai bertukar pendapat dan berdiskusi mengenai layang-layang dengan berbagai kalangan. Mayoritas yang menerbangkan layang-layang itu laki-laki perempuan hanya sebagai penonton.

“ Bermain layang-layang itu asyik bisa mengisi waktu luang di sore hari selain itu, bisa menghilangkan penat juga. Banyak yang sampai malam bermain layang-layang sehingga langit di Desa Simpang Rimba bersinar karena dipenuhi cahaya lampu dari layang-layang .” Jelas Putri Rahmawati, salah satu jurnalis yang melihat warga bermain layang-layang.

Penulis:Putri Rahmawati
Editor: Erma Sari, S. Pd

Iklan
Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *