BANJARBARU, shalokalindonesia.com— Dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Samsul Rizal, memanfaatkan momentum tanya jawab dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto, untuk menyuarakan keprihatinan yang telah lama dirasakan masyarakat di daerahnya.
Rizal mengangkat kondisi Desa Aing Bantai, salah satu desa tertinggal yang hingga kini belum memiliki akses jalan memadai.
Baca Juga:
“Desa ini masuk wilayah kawasan lindung, jadi pembangunan terbatas. Tapi yang menyayat hati, setiap hari warga harus berjalan kaki puluhan kilometer hanya untuk keluar masuk desa, termasuk anak-anak sekolah, orang sakit, dan ibu hamil. Ini bukan sekadar infrastruktur, ini soal rasa keadilan,” ucapnya.
Ia meminta dukungan langsung dari pemerintah pusat agar proses perizinan pembangunan akses jalan ke desa tersebut bisa difasilitasi. Tujuannya jelas: agar warga tidak terus hidup dalam keterisolasian.
“Saya ingin masyarakat tahu bahwa negara hadir. Bahwa pemerintah benar-benar mendengarkan,” tegas Rizal.
Baca Juga:
Lebih lanjut, dalam kesempatan yang sama, Rizal juga mengemukakan harapannya agar Koperasi Merah Putih bisa menjadi lembaga milik bersama yang benar-benar berpihak pada rakyat.
Ia mengusulkan agar pendanaan koperasi bersumber dari gabungan dana desa dan dana Belanja Tak Terduga (BTT), sehingga masyarakat merasa ikut memiliki dan terlibat aktif.
“Masyarakat tidak boleh hanya jadi penonton. Mereka harus merasa menjadi bagian dari koperasi ini,” ujar Rizal.
Baca Juga:
Menutup penyampaiannya, Bupati HST itu menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak masyarakat pelosok, tanpa lelah.
“Dimanapun warga HST berada, terutama yang hidup jauh dari sorotan, mereka tetap dekat di hati saya dan akan terus saya perjuangkan,” tandasnya. (rls)
Editor: Nanang
Baca Juga:
foto: Scrensoot ig
