BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Dalam perspektif Al-Qur’an, masjid memiliki peran penting sebagai pusat aktivitas keagamaan dan sosial dalam masyarakat Muslim.

Hal itu disampaikan Badko HMI Kalselteng, Reza Adha, Rabu (21/6/2023).

Kata dia, modal sosial masjid merujuk pada sumber daya sosial yang dimiliki oleh masjid dan digunakan untuk memperkuat hubungan sosial, kebersamaan, dan kesejahteraan komunitas sekitarnya, Rasulullah menerapkan 3 kebijakan dalam dunia bisnis tradisional maupun modern, yaitu:

1. Tidak curang dalam berdagang dalam segi timbangan dan lain sebagainya.
2. Bersaudara penjual dengan penjual, penjual dengan pembeli.
3. Rasulullah memastikan dan mengharapkan tidak ada jual beli perdagangan yang jauh dari masjid agar masyarakat tidak terlenan dengan dunia dan tetap ingat Ketika ada panggilan yang berkumandang.

Muhammad reza adha mengungkapkan bahwa masjid bukanlah suatu tempat yang menakutkan dan tidak hanya sebatas tempat untuk beribadah saja melainkan dapat menjadi modal besar dalam peradaban dunia sosial dan khusus nya untuk perkembangan islam itu sendiri

“Kita sebagai umat islam harus menganggap bahwa masjid sebagai pusat sosial, seorang tokoh Bernama Mustafa Kemal mengatakan bahwa “didalam masjid adalah ibadah untuk diluar masjid adalah sosial.” ucapnya.

Dalam dunia politik pernah terjadi sebuah peristiwa yang kurang mengenakkan baik dari penyerangan secara individu ataupun kelompok bahkan saat umat islam melaksanakan ibadah sholat, penembakan dan penyerangan itu terjadi, lalu bagaimana cara kita sebagai kader umat dan kader bangsa menanggapi hal ini, sudahkah kita mampu membela saudara kita yang ditindas ketika ingin melakukan ibadah menuju Allah SWT.

DR. Romo H. R. Muhammad Syafi’i, S.H., M.Hum. menambahkan “Kendalanya hari ini Politik sensitif jika dibawa ke lingkungan masjid, hal ini dimungkinkan karena pengaruh tradisional masih kuat, sehingga hal-hal yang berpotensi besar dimesjid dalam dunia perpolitikan masih canggung, bahkan masih banyak yang menentang Ketika politik dibawa kedalam lingkungan sosial masjid tentu hal ini bisa menimbulkan reaksi yang aktif dari masyarakat.

Dalam rangka menjalankan peran ini, penting bagi para pengelola masjid dan umat Muslim untuk mengacu pada ajaran Al-Qur’an sebagai pedoman dalam membangun modal sosial masjid yang kuat dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitarnya. Maka solusi yang dapat kita bangun terkait Modal Sosial Masjid Dalam Perspektif Al-Qur’an Sebagai Tempat Peradaban Umat Dan Bangsa ini adalah saling bahu membahu khusus nya para generasi millennial untuk membangun sebuah perubahan lingkup keislaman agar apa yang ditungkan dalam al-quran mampu kita implementasikan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam pandangan penulis, al-quran tidak melarang yang Namanya berpolitik, tapi kadang praktek didalam dunia perpolitikan itulah yang membuat stigma terhadap politik itu menjadi kurang baik di mata masyarakat khususnya di kalangan umat muslim itu sendiri. Menarik memang jika membahas masjid sebagai modal sosial dalam bermasyakat itu tentu akan menuai banyak reaksi dan komentar karena hal ini dapat digolongkan sebagai politik identitas.

Jika kita menganggap masjid sebagai modal sosial tentu itu ada benarnya karena masjid mempunyai banyak peranan penting, jika kita memang memaksimalkan peranan masjid tersebut sebagai pusat berkumpul umat muslim. Dengan demikian, modal sosial masjid sebagai tempat peradaban mencakup pendidikan agama, pembangunan spiritual, keterlibatan masyarakat, keadilan sosial, pemasyarakatan ilmu pengetahuan, dan pelestarian budaya. Semua ini bersama-sama membentuk masyarakat yang beradab, berkeadilan, dan berperikemanusiaan tinggi.

Iklan
Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *