BANJARBARU, shalokaindonesia.com- Aksi banner tangging oleh Extinction Rebellion Meratus ke berbagai kantor-kantor instansi pemerintah pada 22 April 2023.

Koodinator XR Meratus, Wira Surya Wibawa menyampaikan, aksi ini sebagai gerakan proses dan agar mendorong solusi sekarang juga untuk mengatasi krisis iklim dengan mendeklarasikan darurat Iklim sekarang juga.

“Sebelum keadaan semakin parah agar bencana tidak berulang-ulang yang rakyat terus menjadi korban. Kepala daerah/Pemangku kebijakan seharusnya lebih peka melihat gejolak lingkungan yang ada dan harus menyampaikan yang sebenarnya darurat iklim itu nyata,” terangnya..

Untuk mencegah suhu bumi naik 1,5C pada 2030, emisi gas rumah kaca harus mencapai puncak paling lambat sebelum 2025, dan dikurangi sebesar 43% pada 2030. Pada saat yang sama, gas metana juga perlu dikurangi sepertiganya.

“Masalahnya, angka-angka pengurangan itu dibuat ketika emisi masih sekitar 48 miliar ton setara CO2 setahun. Sekarang emisi global tahunan mencapai 59 miliar ton. Artinya, jika dunia bisa mencapai angka-angka itu pun, kata IPCC, suhu bumi akan melewati 1,5C, ” jelasnya

Kata dia, selalu ada kesempatan. Dunia masih punya kesempatan menurunkannya pada akhir abad ini. Salah satu dan yang paling utama adalah dengan menghapus emisi gas dari batu bara dan tidak menambah infrastruktur yang menggunakan bahan bakar fosil.

Menumbuhkan hutan dan menjaga fungsi tanah juga menjadi penting, tetapi reforestasi tidak cukup untuk mengimbangi emisi bahan bakar fosil. Kegiatan reforestasi juga harus melibatkan masyarakat adat, yang merupakan penjaga terbaik tempat-tempat liar. (shalokalindonesia.com/na)

Editor: Erma Sari, S. Pd

Iklan
Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *