BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Program proyek revitalisasi sungai bertujuan untuk mencegah banjir, disamping itu juga untuk penataan kembali fungsi sungai atau mengembalikan gelar kota seribu sungai, dan pemko melaksanakan tahap awal program revitalisasi sungai (kanal) dengan dana bantuan Bank Dunia dan program ini salah satu promosi keberhasilan wali kota meskipun sebelumnya program ini sudah ada, dan dilanjutkan oleh wali kota yang saat ini menjabat
” Sebagai masyarakat akan mendukung penuh program tersebut karena tujuannya adalah untuk masyarakat dan gelar kota seribu sungai secara fakta menjadi nyata apabila proyek ini telah selesai, ” kata Pembina LBH Patriot Muda Borneo Kalsel, Rudi Darmadi, Rabu (12/7/2023).
Pertanyaan masyarakat adalah mengapa isu penataan sungai tersebut baru viral menjelang prisesi politik tahun 2024. Apakah proyek ini berkaitan dengan promosi politik dari wali kota yang saat ini masih menjabat atau sebagai nilai tawar untuk mencari dukungan dan simpatik dari masyarakat pada saat walikota akan ikut sebagai kontestasi pencalonan sebagai gubernur tahun 2024
“Bisik – bisik masyarakat mulai berkembang atas lajunya proyek tersebut dilaksanakan tanpa harus menunggu siapa yang bakal terpilih sebagai walikota tahun 2024 nanti, ” katanya.
Kalau revitalisasi atau penataan sungai (kanal) ini sebagai satu – satunya sebagai harga tawar bentuk keberhasilan dari walikota tentunya masih prematur dan baru dimulai atau masih start awal, sedangkan program penataan lokasi parkir, pembuangan sampah secara teratur dan perbaikan gorong – gorong yang tertutup, drainase belum maksimal selesai dilakukan padahal jabatan walikota tidak melanggar tahun akan berakhir, hal ini yang menuai kritik dari masyarakat artinya program satu belum selesai muncul lagi proyek baru, seperti pembuatan JPO dan revitalisasi sungai. (shalokalindonesia.com/na)
betul mengapa dianggap sebagai prestasi jar yg main mana prestasi walimota ditunggu lublikasinya