BANJAR, shalokalindonesia.com- Panggilan darurat selalu menyertai keseharian tukang leding di Cabang II PTAM Intan Banjar.

Mereka memperbaiki masalah pipa air yang terjadi, dari pagi hingga bertemu pagi. Mereka menyadari pentingnya memastikan sistem air tetap berfungsi optimal tanpa mengganggu kebutuhan harian para pelanggan.

Oleh karena itu, mereka dengan penuh semangat dan tanggung jawab melangkah keluar dari rumah dan memulai perbaikan.

Namun, kenyataan tidak selalu berjalan mulus. Perbaikan di tengah malam seringkali memakan waktu berjam-jam, bahkan sampai dini hari. Ini berarti Alimudin dan rekannya harus mengorbankan waktu bersama keluarga mereka.

Bagi seorang tukang ledeng, memastikan kelancaran pasokan air adalah prioritas utama, namun tidak dapat dipungkiri bahwa meninggalkan keluarga di rumah menjadi tantangan tersendiri.

“Berangkat habis Salat Subuh, datang ke rumah udah mau Subuh lagi,” ungkap Kasi Transmisi dan Distribusi Cabang II Kertak Hanyar Alimudin, belum lama tadi.

Memang, satu bulan terakhir kawasan Jln Tembikar yang memasok air bersih ke sekitar 470 pelanggan terganggu. Petugas di lapangan putar otak untuk bisa mengalirkan air ke rumah warga. Terlepas dari viral atau tidaknya permasalahan di lapangan, Alimudin mengaku, mereka bekerja seperti biasanya. Ada gangguan, langsung turun ke lapangan.

“Kami lakukan telusuran dulu. Temuan di lapangan kami laporkan ke manajemen untuk ditindaklanjuti. Memang ada kejadian yang unik di sini, dua valve pipa yang menghubungkan Jalan Tembikar ini dari Intan Banjar dan Bandarmasih tertutup,” herannya yang diamini beberapa petugas leding lain saat berada di lapangan.

Valve pipa merupakan alat yang berfungsi untuk mengatur debit atau volume air. Jika valve ini ditutup, air tidak bisa sampai ke rumah pelanggan. Sementara kawasan Tembikar dan sekitarnya ini perlu pasokan air dua sumber, yakni PTAM Intan Banjar yang bersumber dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Syarkawi dan juga PAM Bandarmasih dari IPA Pramuka. Satu sumber saja tidak mengalir, maka pelayanan distribusi air di kawasan Tembikar tidak maksimal.

“Kalau kami di sini antisipasi jangka pendeknya. Hasil penelusuran kami laporkan. Kami berusaha secepat mungkin, semaksimal mungkin bekerja. Karena jujur, ada juga yang menunggu di rumah,” pungkas ayah satu anak ini sembari senyum.
Memang, ada kalanya mereka juga mendapatkan respons negatif dari pelanggan.

Pekerjaan Alimudin dan rekannya dianggap lamban bahkan hingga dianggap tak ada upaya dalam perbaikan. Meskipun kekecewaan ini mungkin tidak diungkapkan secara langsung, Alimudin dan timnya tentunya merasa terpukul dan ingin memberikan pelayanan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan.

“Kalau kecewa, ato sakit hati itu tidak perlu ditampakan juga. Bekerja, selesai, air mengalir. Sudah, kami senang. Bisa geser ke lokasi lain lagi, supaya pelanggan lain juga mendapatkan air bersih dari kami,” ujarnya yang mengatakan, ada puluhan ribu pelanggan lain di Cabang II Kertak Hanyar yang harus dilayani setiap saat.

Kendati demikian, Alimudin dan rekannya tetap tegar dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan ini. Mereka menyadari bahwa pekerjaan tukang ledeng memang penuh risiko dan tanggung jawab, terutama ketika harus bekerja di tengah malam dan berurusan dengan keadaan darurat.

Semangat mereka untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjaga kenyamanan para pelanggan tetap terjaga, membuat mereka selalu mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan mereka.

“Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memberikan kontribusi nyata bagi kenyamanan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Cabang II Kertak Hanyar Akhmad Yani mengungkapkan, PTAM Intan Banjar berusaha memberikan pelayanan merata baik di Kota Banjarbaru maupun Kabupaten Banjar. Tidak terkecuali di kawasan Cabang II yang meliputi Kertak Hanyar, Sungai Tabuk, Aluh-aluh, Tatah Makmur dan Beruntung Baru.

Kawasan-kawasan ini memang berada di perbatasan dengan daerah tetangga, karena itu diperlukan kolaborasi dan sinergi yang apik untuk bisa memberikan pelayanan air bersih kepada pelanggan.

“Upaya jangka pendek dengan melakukan perbaikan-perbaikan, pengiriman air dengan mobil tangki baik dari PTAM Intan Banjar maupun kerja sama dengan instansti terkait sudah dilakukan. Tentunya kami pun sudah melakukan simulasi untuk jangka panjangnya,” pungkas Yani, Jumat (11/8/2023).

Yani juga angkat bicara terkait permasalahan yang terjadi di Jln Tembikar dan sekitarnya. Manajemen sudah merencanakan peningkatan layanan di Cabang II Kertak Hanyar. Bahkan sudah diekspose ke pemegang saham. Jauh sebelum viralnya kejadian di Jln Tembikar. Ada pun rencana manajemen yakni meneruskan koneksi pipa dari A Yani Km 17 ke Booster Tambang Sirang dan mengalirkannya ke Cabang II. Atau, meneruskan pipa induk yang saat ini masih sampai A Yani Km 12 hingga perbatasan Kota Banjarmasin.

“Dua solusinya itu prioritas. Dan dua-duanya terkendala di eksternal. Baik itu izin teknis, pembebasan lahan dan juga ada beberapa penolakan terhadap pemasangan pipa. Padahal sebelumnya, kami juga sudah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai maupun instansi teknis terkait pemasangan pipa di sungai,” ujarnya.

Sinergi dan kolaborasi ungkap Yani sangat diperlukan dalam pelayanan air bersih kepada masyarakat. Baik itu oleh pemerintah maupun antar perusahaan air minum di setiap daerah. Konsep ini pun sudah dilayangkan oleh pemerintah pusat dengan hadirnya Banjarbakula.

Selain berkolaborasi dengan PAM Bandarmasih, PTAM Intan Banjar telah menjalin kerjasama dengan PT AM Berkah Benua Pelaihari untuk membeli air curah dari wilayah tersebut dan menjaga kelancaran pelayanan di Booster Tambak Sirang. Berkat sinergi apik ini menghasilkan peningkatan signifikan dalam pelayanan air di wilayah tersebut, melebihi kapasitas sebelumnya.

“Kami juga telah menjalankan program kerja sama dengan PTAM Berkah Banua Tanah Laut di Kurau. PTAM Intan Banjar membeli air curah dari Kurau dan mendistribusikannya kepada sekitar 650 pelanggan di Beruntung Baru,” ungkapnya.

Selain itu, Yani juga berupaya meningkatkan layanan di wilayah Sungai Tabuk dan Sungai Lulut Kabupaten Banjar. Lelaki yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Transmisi dan Distribusi (Trandis) di PTAM Intan Banjar ini, telah mengatur aliran air di malam hari. Dampaknya, wilayah- wilayah ujung jaringan kini mendapatkan pasokan air maksimal. (shalokalindonesia.com/na)

Editor: Erma Sari, S. Pd

Iklan
Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *