BANJARMASIN, shalokalindonesia.com-

Cerpen : Dijodohkan oleh pacarku sendiri
Oleh: Riskia Smansa Simba

Pagi hari yang cerah, sinar mentari mulai masuk ke dalam celah jendela kamar seorang wanita yang bernama Rani sehingga membuat ia terbangun dari tidur nyenyak nya.

Rani mengucek-ngucek matanya Seraya meregangkan tubuhnya.

“Huaaaaaa……….. ,ternyata sudah pagi, kok tumben mama nggak ada bangunin aku pagi ini, ucapnya.”

“Ya udah lah, aku mau mandi dulu aja supaya seger, lagian aku kan ada janji sama si nia mau lari keliling komplek pagi ini, sambungnya.”

Selang beberapa menit, akhirnya Rani telah selesai mandi dan bersiap untuk keliling komplek. Rani memakai baju kaos sebahu dengan celana training di padukan dengan sepatu olahraga yang kekinian.

“Ma mama, mama di mana?” Panggil Rani kepada mamanya.

“Iya sayang, kenapa? Mama ada di belakang” jawab mama Rani

Mama Rani bernama sintia ya gyss. Jadi mereka ini keluarga konglomerat, papa nya mempunyai banyak perusahaan. Dan salah satu perusahaan mereka masuk dalam nominasi perusahaan terbesar nomor 2 di Indonesia. Nama papa Rani sendiri yaitu Febriyan Haryanto.
Lanjuttt ke cerita lagi ya gayyss.

Kemudian Rani menghampiri mamanya ke belakang.

“Iya sayang ada apa?, Kenapa teriak-teriak panggil mama?” Tanya mamanya.

“Kok pagi ini mama gak bangunin aku sih?” Tanya Rani dengan raut wajah cemberut namun terlihat lucu.

“Oh sayang jangan cemberut gitu dong, tadi mama keluar bentar beli sayur ke depan komplek” jelasnya.

“Tumben banget mama yang beli, biasanya kan bi tukiyem” timpal Rani.

“Iya bibi tadi lagi buat stik untuk kamu dan papa, jadi mama yang beli sayur sekalian jalan pagi biar sehat” jawab mamanya.

“Oh gitu ma, Rani hari ini ada janji sama nia mau lari keliling komplek ma, Rani izin ya ma” ucap Rani.

“Enggak makan dulu sayang?” Tanya mamanya

“Enggak ma takutnya si nia nungguin lagi, Rani pergi dulu ya ma, see you ” ucap Rani sembari berlari.

“Hati-hati ya sayang, ada-ada saja anak itu” ucap mamanya sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya itu.

Kebetulan jarak antara rumah Rani dan Nia deket, jadi tidak terlalu lama bagi Rani untuk menemui Nia.

“Eh Nia, udah lama nunggunya?” Tanya Rani sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“Hemm lumayan, dari mana aja sih lo, janjian jam berapa, datangnya jam berapa” jawabnya dengan wajah jutek.

“Yaudah jangan marah dong tadi gue ada urusan dikit” ucap Rani seraya meminta maaf.

“Hmmm iya, ayo kita lari keliling komplek” Ajak Nia.

“Oke, ayo” jawab Rani.

Setelah beberapa menit berlari mereka memutuskan untuk beristirahat di taman dekat komplek.

“Nia, kita istirahat dulu yuk di taman itu” ajak Rani seraya menunjuk lokasi tamannya.

“Ayo Ran, gue juga udah capek ni” jawab Nia.

Mereka pun akhirnya duduk di taman tersebut untuk menghilangkan rasa lelahnya. Dan juga mereka sambil bercanda tawa membahas lelucon yang tidak ada habisnya.

“Eh Ran, gimana hubungan lo sama gian?” Tanya Nia tiba-tiba kepada Rani sahabat nya.

“Iya baik-baik aja sih sampai saat ini, emang nya kenapa lo nanya gitu?” Ucap Rani.

“Oo syukur deh kalau gitu, gak ada apa-apa sih cuma mau tau aja” jawab Nia.

“Sebenarnya gue itu suka sama Gian, Ran. Tapi Gian lebih milih lo daripada gue. Gue gak tau harus seneng apa bahagia, orang yang gue cinta ternyata mencintai sahabat gue sendiri” ucap Nia dalam hati.

Setelah beberapa saat santai dan ngobrol-ngobrol di taman akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumahnya masing-masing.

“Huuh akhirnya sampai juga di rumah” ucap Nia sambil merebahkan tubuh nya di kasur miliknya sendiri.

“Gimana caranya supaya gue bisa lupain Gian. Gue gak mungkin terus suka sama dia, sedangkan dia pacar sahabat gue sendiri. Tapi perasaan ini gak bisa hilang begitu saja, gue gak mau jadi perusak hubungan sahabat gue sendiri” Pikiran itu terus menghantui otak Nia.

“Aaaaaaaaaaah sial kenapa harus Gian sih yang gue suka dari sekian banyak nya cowok yang gue temui” ucapnya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

Di kediaman keluarga Nanendra, (marga dari orang tua Gian). Mereka saat ini sedang membahas mengenai perjodohan anak nya, Gian.

“Pa, jadi gimana perjodohan anak kita dengan anak teman kolega papa?, Jadi nggak?” Tanya mama Gian kepada suaminya.

“Ya jadi dong ma, perusahaan kita akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar jika perjodohan ini terjadi” Jelasnya.

“Tapi papa kan tau kalau Gian itu sudah punya pacar, jika dia tahu kita akan menjodohkannya pasti dia akan marah pa”, ucap sang istri.

“Itu urusan belakangan ma, mama tenang aja” ujar sang suami.

Ternyata sedari tadi Gian mendengarkan percakapan antara mama dan papanya di balik jendela dapurnya.

“Apaan sih mama sama papa, aku kan sudah besar kenapa harus di jodoh-jodohkan segala sih, lagian aku sudah punya Rani jika dia tau masalah ini pasti dia kecewa banget” pikir Gian.

“Gue harus ketemu ni sama Rani, Gue gak mau dia tau dari mulut orang lain tentang perjodohan ini” sambungnya.

Akhirnya Gian pun menghubungi Rani melalu WhatsApp dan mengajak makan malam sebagai alasan dan Rani pun menyetujui ajakan sang kekasih.

Waktu berlalu dan malam pun tiba, akhirnya Rani dan Gian sudah berada di cafe favorit mereka.

“Hai sayang, ucap Rani”.

“Hai baby, silahkan duduk princes, ujar Gian”.

“makasih sayang, Udah lama ya nunggu nya?, Tanya Rani”.

“nggak kok, baru nyampe juga, jawab Gian”.

“Ohh gitu, kenapa kamu ngajakin ketemu sayang? Ada sesuatu ya? lanjut Rani dengan pertanyaannya”.

“Iya sayang aku mau bicara sesuatu yang penting sama kamu, tapi sebelum itu, kita pesen minuman dulu aja ya, kamu mau apa? Tanya Gian”.

“Samain aja deh sama kamu, jawab Rani”.

Selang beberapa menit mereka mengobrol akhirnya minumannya pun datang.

“Ini sayang minum dulu, kamu pasti haus, tutur Gian”.

“Makasih sayang, kamu juga minum ya. Oh ya tadi kata kamu mau bicara penting sama aku, bicara apa sayang?, tanya Rani”.

Uhukkk uhukkk, tiba-tiba Gian tersedak dengan pertanyaan Rani yang membuat ia takut.

“Mmm sebenarnyaa, ucap Gian terpotong”

“Sebenarnya apa, sambung Rani”.

“Sebenarnya papa sama mama aku mau jodohin aku sama anak temen kolega papaku sayang, ucap Gian sambil menangis”.

“Hahh, ucap Rani syok”.

“Kamu bohong kan? itu cuma Prank kan?, Tanya Rani masih tak percaya”.

“Itu semua benar, aku dengar sendiri percakapan mama papa ku siang tadi, jelas Gian”.

“Sebenarnya aku kan juga mau di jodohin mama dan papaku dengan anak temen bisnis papa, apa aku bilang aja ya sama Gian, pikir Rani dalam hati”.

Akhirnya Rani memutuskan untuk berbicara kebenaran mengenai perjodohannya juga, ketika mereka saling bicara dan menenangkan diri masing masing, mereka menemukan solusi terbaik, meskipun awalnya Gian tak percaya bahwa Rani juga akan di jodohkan.

“Ya jadi gitu aja sayang, kita harus meminta orang tua kita untuk menemui kita dengan anak dari temen papa kita, ucap Gian”.

“Oke sayang, semoga aja rencana kita berhasil ya, ujar Rani”.

Karena sudah larut malam, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Waktu berlalu dan sinar mentari pun telah muncul, itu menandakan pagi telah tiba.

“Pagi ini aku harus bicara sama mama papa, ucap Rani”.

“Ma, pa panggil rani kepada orang tuanya”.

“Iya sayang ada apa? pagi-pagi udah teriak aja, ujar sang papa.

“Gini pa, waktu itu papa kan bilang mau menjodohkan aku sama anak temen papa, aku setuju dan ingin menemuinya siang ini, jelas Rani”.

“Kamu beneran sayang?, bukannya hari itu kamu bilang kamu sudah punya pacar, tanya mamanya”.

“Ya ma, kan juga gak ada salahnya, jawab Rani”.

“Baiklah papa akan menghubungi temen papa untuk mengajak nya ketemuan siang ini di restorant, sambung papanya”.

Di sisi lain Gian juga sudah bicara sama mama papanya dan mereka menyetujuinya. Tinggal menunggu waktunya mereka akan ketemuan.

Jam sudah menunjukkan pukul 14:00 wib, Gian dan keluarganya sudah sampai di restorant, mereka sedang menunggu keluarga temen papanya.

“Pa, kapan mereka sampainya? Tanya Gian”.

“Ya paling bentar lagi lh yan, sabar dulu aja, ucap papanya”.

“Mm yaudah deh, ucapnya”.

———————————————–
“Hai pak broto, maaf ya kami datang nya telat soalnya tadi macet di jalan, jelas pak Febriyan”.

“Oh iya pak gakpapa, silahkan duduk, tawar pak broto”.

Sedangkan di sisi lain anak-anak mereka yaitu Rani dan Gian menatap tak percaya, bahwa mereka yang akan di jodohkan satu sama lain oleh orang tuanya. Mata mereka berdua berkaca-kaca tidak bisa mengungkapkan perasaan haru yang saat ini mereka rasakan.

“Oh jadi ini anak pak febriyan, cantik sekali ya, puji mama Gian pada Rani”.

“Ehh iya tante, salam kenal ya tante, om nama aku Rani, ucap Rani memperkenalkan diri”.

“Gian, sayang kamu kenapa natap nya gitu banget, cantik kan? Goda mama Gian”.

“Iya ma cantik banget, ucap Gian mampu membuat Rani salah tingkah”.

“Sayang kamu kok salting sih di puji sama Gian? Tanya mama Rani sambil menggodanya”.

“Sebenarnya ma, Rani sama Gian itu sudah saling kenal dan sekarang kami pacaran, tutur Rani”.

“Apa? Tanya semuanya serentak”.

Pengakuan Rani sontak membuat semuanya kaget termasuk Gian. Mereka memandangi Rani dan Gian secara bergantian.

“Kamu serius sayang, kami nggak salah denger ni? Tanya pak febriyan pada sang anak”.

“Iya ma, pa, om, tante kami berdua sudah lama pacaran cuma belum pernah di kenalin aja sama kalian, jawab Gian”.

“Wahh berarti itu berita bagus dong, jadi kalian nggak perlu pendekatan lagi berarti perjodohan ini akan tetap di langsungkan, jelas pak broto”.

“Iya setuju, ucap Rani dan Gian serentak”.

Membuat gelak tawa keluarga itu pecah seketika akibat ulah mereka berdua.

Mereka telah memutuskan secara bersama bahwa Gian dan Rani akan menikah 1 bulan setelah pertemuan ini.

Di minggu ketiga sebelum pernikahan, Nia sahabatnya Rani mengakui bahwa dia pernah menyukai Gian tapi itu dulu, sekarang Nia sudah punya pasangan setelah mengetahui Rani dan Gian akan menikah.

“Ran sebenarnya gue dulu pernah suka sama Gian, tapi itu dulu sekarang nggak lagi, gue bahagia liat kalian berdua akan menikah, jelas Nia”.

“Gue juga tau kok kalau lo itu dulunya suka sama Gian. Gian pernah cerita sama gue, tapi gakpp itu kan cuma masa lalu, tutur Rani”.

“Makasih ya lo udah nggak marah sama gue, gue seneng punya sahabat kayak lo, ucap Nia”.

“Gue bawa ya nanti pasangan gue di hari pernikahan lo nanti, sambungnya”.

“Oke, jangan lupa kabarin juga ya sama nyokap bokap lo kalau gue mau menikah, pesan Rani”.

“Iya aman itu mah, jawab Nia”.

Hari yang di tunggu-tunggu pun akhirnya datang,
Nia sudah memperkenalkan kekasihnya pada Rani dan Gian yg tak lain sahabat dari Gian sendiri yaitu andre. Semua orang mengucapkan selamat kepada mereka berdua atas pernikahannya, dan semua yang datang di pesta ini menikmati acara pernikahan Rani dan Gian yang diadakan di hotel bintang lima.

Foto: Cewekbanget. Id

“TAMAT”

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *