BANJARMASIN, shalokalindonesia.com – Harga jual pepaya yang anjlok drastis di pasar-pasar tradisional Banjarmasin membuat para pedagang buah pusing tujuh keliling. Mereka harus memutar otak mencari strategi agar tetap bisa bertahan di tengah kondisi sulit ini.

Salah satu pedagang buah di kawasan Sungai Lulut, Banjarmasin Timur, mengaku harga jual pepaya yang ia tawarkan kini hanya Rp6.000-Rp8.000 per kilogram (kg). Padahal, beberapa bulan lalu harga pepaya bisa mencapai Rp 15.000 per kg.

“Walaupun harga pepaya sudah turun untuk stok pepaya sebelumnya tetap dijual, dengan harga yang saat ini sudah turun. Memang benar dihitung-hitung jadi rugi. Tapi kalo dibiarkan takut tidak laku juga,” keluh Fahrudin, Jumat (26/4/2024).

Menurut Fahrudin, penurunan harga pepaya yang mencapai hampir 70 persen ini terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Ia tetap menjual pepaya karena masih banyak konsumen yang suka terhadap buah tersebut.

“Alhamdulillah, stok pepaya yang banyak tetap bisa habis saja. Pembeli biasanya lebih tertarik dengan buah semangka dan pepaya apalagi dengan khasiat buah pepaya yang dapat melancarkan pencernaan,” sambungnya.

Pria berusia 36 tahun tersebut langsung membeli persedian buah yang dijualnya dari semangka, pepaya, apel dan buah lainnya yang sedang musim di daerah Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

“Biasanya menghabiskan stok buah pepaya yang ada disini kurang lebih 4-3 hari saja sebanyak 250 kg dan saat musim panas 500 kg bisa terjual 5-6 hari,” tutupnya.

Hal serupa juga dialami oleh pedagang buah lainnya, seperti Fatimah yang berjualan pepaya mengeluhkan turunnya harga pepaya saat ini.

“Untuk persediaan pepaya sebelumnya memang masih ada, tapi tetap nambah stok pepaya karena masih bisa dijual dengan pertimbangan harga yang sudah turun sekarang,” bebernya, salah seorang pedagang buah di Sungai Lulut.

(shalokalindonesia.com/NRZ)
Penulis: Nani

Iklan
Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *